Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Polman melalui bidang Kebudayaan berencana akan menggelar Festival Saiyyang Pattudduq atau festival kuda menari pada 23 Mei 2022 mendatang.
Kegiatan menuju penilaian Warisan budaya dunia, Festival Saiyyang Pattudduq akan diikuti 200 kuda menari dengan iringan Rebana kolosal asal tanah Mandar dan dua orang penunggangnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Polman Marendeng mengatakan peserta Festival Saiyyang (kuda) perwakilan setiap sekolah. Mulai tingkat SD, SMP, PKBN dan Paud yang dikoordinatori langsung masing-masing Wilayah (Korwil).
Pada kegiatan festival Saiyyang Pattudduq nantinya, kata Marendeng, rencananya akan dihadiri Dirjen Kebudayaan dan Ketua Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO. Serta beberapa tokoh penting lainnya.
Lanjut, Kabid Kebudayaan Dikbud Polman itu berharap, Festival Saiyyang Pattudduq ini tak hanya menjadi kegiatan seremonial. Namun, juga bisa tercatat sebagai warisan budaya dunia.
“Karena ini festival bukan hanya festival seremoni saja, bukan festival yang hanya memberikan hiburan ke masyarakat untuk di tonton. Tapi kita ingin ada outputnya dimana kita menginginkan Saiyyang Pattudduq ini sebagai warisan budaya dunia,” ungkap Marendeng, di Kantor Disdikbud Polman. Kamis (19/5/2022)
“Intinya disini kita usulkan Saiyyang Pattudduq menjadi warisan buaya dunia,” pungkasnya.
Selain Festival, kegiatan lain yang dilaksanakan Disdikbud Polman yaitu FGD Saiyyang Pattuddu yang dibuka langsung Ketua Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO. Pada FGD (Focus Group Discussion) tersebut, menjadi forum diskusi tentang kebudayaan tanah Mandar diruang Pola Kantor Daerah Kabupaten Polman.
Kegiatan tersebut berlangsung pada Senin 23 Mei 2022, mulai Star di perapatan Alun-Alun Polewali dengan Pacuan Kuda dan Finish di Stadion S Mengga. Lalu dilanjutkan Selasa (24/5) FGD.