Pemerintah melalui Menteri Agama, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA, telah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada tanggal 1 Maret 2025. Ini menjadi momen yang dinanti-nantikan umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa. Namun, selain fokus beribadah, ngabuburit juga menjadi tradisi yang dinikmati banyak orang.
Jika selama ini wisata di Kecamatan Anreapi lebih dikenal di Kunyi, maka saatnya kita menengok Desa Kelapa Dua. Desa ini menyimpan berbagai destinasi wisata yang tak hanya membuat kita lupa waktu, tetapi juga melupakan masalah. Berikut adalah lima destinasi rekomendasi untuk ngabuburit di Desa Kelapa Dua (bukan berdasarkan peringkat terbaik, hanya kebetulan urutannya seperti ini).
Titik Kumpul Bata Sitodo

Destinasi pertama adalah Titik Kumpul Bata Sitodo, yang berada di ketinggian sekitar 700 mdpl. Tempat ini menawarkan pemandangan spektakuler yang memanjakan mata. Dari sini, kita bisa melihat Kota Polewali yang begitu indah, terutama di malam hari. Hamparan lanskap yang luas dan jangkauan pandangan yang tak terbatas menjadikan tempat ini seperti Lembang di Bandung versi Sulawesi Barat.
Namun, yang paling istimewa adalah kabut yang sering menyelimuti tempat ini. Suasana berkabut memberikan kesan magis dan menenangkan, seperti dunia lain yang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan. Ditambah dengan pelayanan yang ramah, fasilitas tempat salat, serta alunan musik kontemporer indie yang sering diputar pengelola, suasana di sini semakin sempurna untuk melamun atau sekedar mengenang mantan.
Meskipun berada di ketinggian, tempat ini mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua dan empat. Roda tiga seperti bentor masih memungkinkan, tetapi becak? Jangan coba-coba, bisa-bisa batal puasa sebelum buka. Lokasinya hanya berjarak sekitar 1 km dari Kantor Desa Kelapa Dua, menjadikannya pilihan ngabuburit pertama yang layak dicoba.
Puncak Tebing Kopi Ardi

Hampir serupa dengan Titik Kumpul Bata Sitodo, Puncak Tebing Kopi Ardi juga menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan. Namun, tempat ini memiliki suasana yang lebih damai dan cocok bagi mereka yang ingin merenung, bertapa, atau sekadar refleksi diri, mengapa cintanya ditolak gebetan.
Salah satu daya tarik utama tempat ini adalah kabut tebal yang kerap muncul, memberikan suasana syahdu dan misterius. Ketika kabut turun perlahan, rasanya seperti berada di negeri di atas awan. Sensasi ini membuat setiap pengunjung ingin kembali lagi.
Meskipun jaraknya lebih jauh dibanding Titik Kumpul dan kondisi jalan masih dalam tahap perbaikan oleh pemerintah, tempat ini tetap worth it untuk dikunjungi, terutama setelah aksesnya lebih baik nanti.
Puncak Bata Sitodo

Berada tidak jauh dari Titik Kumpul, Puncak Bata Sitodo memiliki daya tarik yang mirip namun dengan area yang lebih luas. Tempat ini bisa menampung lebih banyak pengunjung dan dilengkapi dengan gazebo yang nyaman untuk bersantai.
Yang membuatnya istimewa adalah kabut yang lebih tebal dan lebih sering turun dibandingkan tempat lain di kawasan ini. Kabut menjadi nilai jual utama di sini, sebuah pengalaman yang sulit ditemukan di tempat lain di Polewali Mandar. Saat kabut turun, pemandangan sekitar tampak seperti negeri dongeng. Duduk di gazebo dengan segelas teh hangat sambil menikmati suasana berkabut benar-benar pengalaman yang sulit dilupakan.
Warung Karomba

Jika tiga destinasi sebelumnya berada di ketinggian dan menawarkan kabut sebagai daya tarik utama, Warung Karomba sedikit berbeda. Tempat ini tidak setinggi yang lain dan intensitas kabutnya tidak sepekat di atas, tetapi aksesnya jauh lebih mudah.
Lokasinya yang dekat dengan ibu kota Polewali membuatnya menjadi tempat ngabuburit yang praktis. Saking dekatnya, playlist lagu perjalanan mungkin belum selesai diputar, tapi tiba-tiba sudah sampai. Cocok bagi mereka yang ingin ngabuburit tanpa perlu perjalanan panjang.
Masjid
Terakhir, mari kembali ke inti bulan suci Ramadhan. Dari 360 hari dalam setahun, Ramadhan hanya ada 30 hari. Manfaatkan momen ini untuk meningkatkan ibadah. Tidak ada tempat ngabuburit yang lebih baik dari masjid.
Di bulan suci ini, pahala dilipatgandakan. Jadi, mengapa tidak menghabiskan waktu sebelum berbuka dengan berzikir, membaca Al-Qur’an, atau mendengarkan kajian agama? Lagi pula, setelah seharian menahan lapar dan dahaga, berbuka dengan spiritualitas yang lebih tinggi tentu lebih memuaskan daripada sekadar mencari tempat indah untuk bersantai.
Desa Kelapa Dua di Kecamatan Anreapi menyimpan banyak destinasi menarik untuk ngabuburit. Dari tempat-tempat berkabut di ketinggian hingga lokasi yang mudah diakses, pilihan ada di tangan Anda. Namun, jangan lupa, Ramadhan adalah waktu untuk beribadah. Semoga ngabuburit kali ini tidak hanya sekadar jalan-jalan, tetapi juga menjadi momen refleksi dan peningkatan diri. Selamat menjalankan ibadah puasa.[*]
Penulis: Narwis*
Artikel @pattae.com