in

Acuan Baru Penyaluran Bansos: Data Tunggal Sosial Ekonomi

data tunggal sosial ekonomi
Menteri Sosial Saifulla Yusuf (Gus Ipul)

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengemukakan data tunggal sosial ekonomi sebagai acuan baru penyaluran bantuan sosial (bansos) dan pelaksanaan program pemberdayaan pemerintah. Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah dalam memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran.

“Data tunggal sosial ekonomi baru di integrasikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Data ini akan menjadi acuan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Untuk pertama kali, Indonesia memiliki satu data atau data tunggal,” kata Gus Ipul dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/1).

Menurut Gus Ipul, data terpadu ini akan menggantikan penggunaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebelumnya.

“Atas arahan presiden, data kita akan di lebur dengan data kementerian/lembaga. Maka ke depan, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial tidak ada lagi. Yang ada adalah Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional,” jelasnya.

Dalam proses pembaruan data, Gus Ipul menyebutkan menggunakan mekanisme formal seperti musyawarah di tingkat kelurahan atau desa, tetap akan berlaku.

“Cara formal (pemutakhiran data oleh pilar sosial) bisa melalui musyawarah di tingkat kelurahan atau desa seperti biasa,” ucapnya.

Ia juga menambahkan dalam proses pemutakhiran data sesuai arahan Presiden juga akan melibatkan seluruh pendamping sosial.

Gus Ipul menekankan pentingnya data yang akurat untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan agar dapat mandiri.

“Supaya mereka lulus, naik kelas menjadi keluarga mandiri,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan usulan kepada Presiden terkait penetapan target graduasi bagi keluarga penerima manfaat (KPM).

“Saya lapor presiden, kalau diizinkan saya ingin ada target keluarga penerima manfaat graduasi,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada dua penerima manfaat.

Bantuan tersebut berupa kursi roda senilai Rp6.300.000, serta paket sembako, nutrisi, perlengkapan sekolah, dan alat kebersihan senilai Rp1.200.000.

Pemerintah berharap dapat meningkatkan efektivitas program bansos dan memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri secara ekonomi di masa mendatang.[*]

Report

What do you think?

30 Points
Upvote Downvote

Written by Bustamin

Penulis, Pewarta, Sekaligus Tim Redaksi Media Online Pattae.Com

Polman Krisis Pengelolaan Sampah Timbulkan Masalah Berkepanjangan

Polman Krisis Pengelolaan Sampah Timbulkan Masalah Berkepanjangan

Referensi Tulisan Ilmiah

14 Situs Data Kredibel yang Bias Jadi Referensi Tulisan Ilmiah