Terkait santri yang ditahan SKL nya oleh salah satu pihak Pondok Pesantren di Campalagian Polman, turut mendapat tanggapan dari Bupati Polewali Mandar.
Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, yang ditemui di Taman Harmonis menyampaikan, menjalankan Pondok Pesantren tidak hanya mementing bisnis semata. Namun, kemanusian juga harus dipertimbangkan dalam mengambil suatu kebijakan.
Lanjut, AIM (sapaan Bupati) mengungkap keprihatinannya terkait penahanan SKL salah santri tersebut. Menurutnya, belum lunasnya pembayaran lulusan, bukan menjadi alasan menahan SKL.
“Saya sangat menyayangkan ada Pondok Pesantren seperti itu, saya tidak menyangka pihak pondok akan berbuat seperti itu sesama manusia. Kasian anak-anak kita kalau tidak sekolah. Jangan kasian dikasi begitu! Siapa tau anak yang di susahkan itu nantinya menjadi pemimpin kedepan,” ujar AIM prihatin.
Bila alasan pihak pondok tak memberi SKL kepada santri yang menunggak iuran selama sekolah. Bupati dua priode tersebut mengaku siap membantu melunasi tunggakan orang tua santri untuk mendapatkan SKL.
“Nanti saya bayar lah..kasian kalau anak-anak kita tidak sekolah!!” tuturnya.
Ia juga menuturkan, langkah yang diambil pihak Ponpes, kata AIM, tidak dapat dibenarkan. Masih banyak jalan atau solusi yang bisa dilewati dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, pungkasnya.
Pihak Ponpes semestinya tidak menahan SKL siswa, sebab Surat Keterangan Lulus tersebut sangat dibutuhkan para alumni tuk mendaftar ke jenjang selanjutnya.
“Bukan kah pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk memberikan pendidikan yang baik kepada anak kita,” Tuturnya.[*]