Aliansi Masyarakat Polewali Mandar yang tergabung dari seluruh pemuda dan mahasiswa Polman, gelar aksi solidaritas, Jum’at (28/02/2020). Aksi tersebut merupakan rasa suka cita sebagai warga Polman, sekaligus menyuarakan aspirasi yang menimpa Yus Yunus (26) di Nabire, Papua Minggu, 23/02/2020.
Kelompok pemuda yang mengatas nama-kan Aliansi masyarakat Polewali Mandar tersebut. Lakukan aksi menuntut keadilan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Polman. Atas kasus Yus Yunus yang meninggal dunia karena tindakan semena-mena sekelompok warga Dogiyai, Papua. Ia dianiaya lantaran dituduh menabrak seekor Babi dan seorang warga Papua berinisial DM (37), Minggu (23/02) lalu.
Baca juga: Warga Polman: Pemerintah dan Kepolisian Papua Lamban Menangani Kasus Yus Yunus
Aliansi Masyarakat Polman yang berkumpul di Sport Center Polman bergerak menuju tiga titik aksi untuk menyampaikan tuntutannya, antaranya adalah Kantor Pemda Polman, Kantor DPRD dan Polres Polman. Adapun tuntutan massa aksi yaitu sekiranya pemerintah Kabupaten Polman menyatakan sikap melalui jumpa pers dan mengundang media lokal maupun media nasional.

M Natsir Rahmat selaku Wakil Bupati Polman pada kesempatannya turun untuk menemui massa aksi. Dan memberikan pernyataan akan mengusut tuntas kasus tersebut dan telah melakukan pernyataan mengenai penganiayaan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Papua.
“Mulai pemerintah dari polman sampai pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Termasuk beberapa anggota DPRD telah mengeluarkan pernyataan-pernyataan atas terjadinya penganiayaan dan pelanggaran HAM itu harus diusut tuntas dan dilanjutkan” Ungkap M Natsir Rahmat.
Setelah berorasi di depan gedung pemda Polman, kemudian massa aksi menuju gedung DPRD polman untuk menyampaikan tuntutan yang sama serta orasi ringan dari massa aksi.
Amiruddin, wakil ketua DPRD Polman tersebut menuturkan rasa bela sungkawa atas meninggalnya Yus Yunus (26) sebagai korban penganiayaan di Nabire, Papua. Selain itu ia merasa kecewa terhadap aparat kepolisian yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pihaknya juga berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut. “kami dari pihak DPRD Polman akan mengusut tuntas kasus tersebut. Apalagi di depan para aparatur kepolisian mohon para teman-teman dari kepolisian Polman janganlah seperti para aparatur polisi yang ada di luar sana” Tutur Amiruddin.
“Lakukanlah tugas dengan baik. Masa ada orang yang Bisa di bunuh di samping polisi” tambahnya.
Wakil ketua DPRD Polman dengan 45 anggotanya telah bersepakat menyatakan sikap secara tertulis atas tuntutan yang dibawa oleh Aliansi Masyarakat Polman di depan kantor dewan perwakilan rakyat daerah tersebut.

Diantara pernyataannya adalah ucapan duka cita kepada keluarga korban atas wafat-nya saudara Yus Yunus warga Sumberjo, Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Pernyataan ke dua meminta kepada Kapolda Papua dan Kapolri untuk menindak tegas pelaku penganiayaan, mengusut tuntas oknum dan penganiayaan sesuai hukum perundang-undangan di Indonesia serta mencopot Kapolda Papua .
“Pertama turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga atas wafatnya saudara Almarhum Yus Yunus warga Sumberjo Kec. Wonomulyo Kab. Polman Prov.Sulbar di Nabire Prov. Papua” Jelas Amiruddin
“Kedua meminta kepada Kapolda Papua dan Kapolri menindak tegas kepada pelaku penganiayaan dan mungusut tuntas oknum dan penganiayaan sesuai hukum dan Perundang-undangan di Indonesia” Lanjutnya.
“Selanjutnya mencopot Kapolda Papua.” Tutup wakil ketua DPRD Polewali Mandar
Selain itu, Idhan yang diketahui sebagai Kabasunda Polres Polman ungkapkan permohonan maaf karena Kapolres Polman tidak sempat hadir ditengah massa aksi karena ada tugas di luar, ia juga turut berbela sungkawa atas kejadian di Nabire.
Berdasarkan tuntutan Aliansi Masyarakat Polman, Idhan menjelaskan akan meneruskan kasus tersebut ke tingkat atas.
“Kami akan salurkan aspirasi ke Kapolda Sulbar dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan Kapolda Papua dan akan menindak tegas kepada oknum polisi yang ada di tempat jika benar melakukan pelanggaran maka akan di tindak lanjuti.” Jelas Idhan.
Muhammad Ridwan, Koordinator Lapangan (Korlap) menegaskan demo yang dipimpinnya, bukan persoalan perbedaan suku, ras dan daerah. Tapi, yang digaris bawahi adalah persoalan keadilan dan nilai kemanusiaan.
”Ini bukan soal tentang daerah, suku dan ras tetapi ini sebenarnya dimana nilai keadilan di perkosa dan kemudian nilai-nilai kemanusiaan tidak di tegakkan.” Tegasnya.
Berikut Tuntutan Aliansi Mahasiswa Polman
- Mendesak KAPOLRI untuk mengusut tuntas kasus tersebut
- Meminta Pemkab polman memfasilitasi secara hukum dan menjaga keamanan para perantau
- Meminta DPRD Polman berkordinasi kepada DPR RI untuk menyelesaikan kasus penganiayaan yang menimpa yus yunus
“Di depan Polres Polman kita menuntut tiga tuntutan yaitu Meminta pelaku agar di hukum sebagaimana aturan yang ada, Dan Meminta Kapolda Papua di copot dari jabatannya. Karena menurut kami atas kelalaian-kelalaiannya hingga kemudia aparat-aparat yang berjaga di tempat tidak melakukan penindakan secara maksimal.” Tutup Muhammad Ridwan. [Pattae.com/Nurwasila Hasan*]