Alih fungsi hutan di duga menjadi penyebab terjadinya bencana Banjir dan Longsor di 3 Desa yang ada di Kecamatan Tapango. Hal itu di ungkap Wakil ketua I DPRD Polman Amiruddin, Minggu (16/10/2022).
“Salah satu faktor penyebab terjadinya banjir besar dan longsor adalah hutan kita sudah mulai gundul (alih fungsi hutan),” ujar Amir, saat ditemui di Cafe Join, Wonomulyo, Minggu (16/10).
Selain faktor cuaca, Amiruddin menduga terjadinya longsor dan banjir yang melanda wialayah Tapango, di sebabkan adanya ahli fungsi hutan. Terdapat Tiga Desa di Kecamatan Tapango yang kerap mengalami musibah banjir dan longsor tiap tahunnya. Yaitu, Desa Riso, Kalimbua dan Kurra.
Ia menyarankan, Dinas Kehutanan mengecek kondisi hutan yang ada di Desa Kurra dan Kalimbua. Ketika curah hujan tinggi, Kedua Desa tersebut setiap tahunnya di pastikan mengalami bencana alam yang berdampak ke Desa lain seperti Riso.
“Perlu memang menjadi perhatian kita semua, terutama teman-teman dari Dinas Kehutanan untuk lebih jauh memperhatikan kondisi hutan kita. Karena dari pengalaman setiap tahunnya ada banjir besar dan longsor di Kecamatan Tapango,” Tegasnya.
Selain itu, dari pantau di lokasi bencana longsor di Desa Kurra memang tampak terjadi ahli fungsi hutan. Pohon yang menyerap air sudah sudah tidak di temukan lagi. Terlihat hanya tanaman jagung.[*]