Setelah melakukan uji coba laboratorium terkait dagangan takjil di Pasar Sentral Pekkabata Polewali, Kamis (30/3/2023). Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju tak menemukan adanya kandungan zat kimia.
Terdapat 25 sampel jajanan takjilyang diuji kadar kimianya oleh BPOM Mamuju. Semuanya menunjukkan hasil negatif dari kandungan zat kimia.
“Tadi kita sudah ambil beberapa sampel, ada dari bakso, jalangkote dan lain sebagainya. Kita sudah lakukan uji dari 25 sampel. Alhamdulillah semuanya negatif,” terang Dwiki Agil Ramadan Inspektur Pangan BPOM Mamuju.
Tak hanya di Polman, BPOM Mamuju juga melakukan monitoring takjil seluruh daerah di Sulawesi Barat. Seperti yang telah dilakukan pada Selasa (28/3) lalu di Kabupaten Majene. Sebelumnya, pihak BPOM Mamuju juga melakukan pengecekan di Mamuju, dan selanjutnya di Kabupaten Pasangkayu.
Selain takjil di Pasar Sentral Pekkabata Polewali, pihaknya juga monitor sarana distribusi pangan untuk mengetahui kadaluarsa barang seperti di Alfamidi. Toko-toko grosir juga turut dimonitoring.
Tadi sudah disampaikan kepala dinas perdagangan untuk di wilayah kabupaten Polman, ditemukan produk rusak sebanyak 111 pcs, kadaluarsa 181 pcs. Produk tanpa izin edar sekitar 490 pcs, dengan nilai ekonomi sekitar 5.679.000. Semuanya sudah diproses dan ditindak lanjuti dengan dimusnahkan
“Untuk sarana yang sudah kita periksa kita berikan surat tindak lanjut pak. Kita berikan peringatan sambil juga kita berikan pembinaan untuk kita lakukan pembinaan, perbaikan. Jadi mereka wajib melaporkan perbaikannya kepada kami,” tegasnya.
Adapun produk yang dimaksud, kata Dwiki kebanyakan produk minuman, produk pangan, sesuai tupoksi mengawasi produk pangan olahan.
“Kita hanya menguji di beberapa titik, yang jelas kami tetap menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan cek klik, cek kemasan, cek label, ijin edar dan kadaluwarsa. Sementara untuk takjil mungkin perlu diperhatikan apabila memiliki warna yang tidak wajar seperti terlalu terang, sebaiknya jangan di beli,” Ujarnya.
Ditempat sama, Kepala Dinas Kesehatan Andi Suaib Nawawi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Ia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPOM Mamuju atas kegiatan untuk melakukan testifikasi produk pangan dan pengujian takjil ramadhan.
Dari hasil pengujian yang dilakukan bpom itu ditemukan sampel yang diperiksa itu semua negatif dari bahan yang di sebutkan tadi. Memang ini hanya sebuah sampel namun ini menggambarkan bahwa tingkat kepatuhan pedagang makanan pangan di Polewali mandar cukup baik. Mereka memperhatikan masalah-masalah kesehatan kepada konsumen.
“Kalau bahan pangan kita mengandung bahan-bahan yang berbahaya itu efeknya bisa sangat luar biasa pada kerusakan organ-organ tubuh. Seperti hati, ginjal dan fungsi-fungsi organ tubuh lain tentunya akan terganggu dengan adanya bahan berbahaya yang kita konsumsi,” Terang Andi Suaib.[*]