PATTAE.com | Sharing Session Alumni Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan RI (Mata Garuda LPDP RI) bersama Anak Sabang Merauke di ruang Integritas LPDP Kemenkeu Selasa 24 Juli 2017 kemarin berjalan lancar.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa anak dari Sabang merauke siswa/i SMP, Mahasiswa pendamping anak sabang merauke, relawan, awardee dan Alumni LPDP.
Anak sabang merauke merupakan siswa-siswi SMP perwakilan daerah di Indonesia yang di hadirkan ke Jakarta selama tiga minggu untuk belajar dan mencari pengalaman sebagai bekal tambahan ilmu pengetahuan yang akan dibagikan didaerah masing-masing ungkap Rey, salah satu pendamping siswa dari sabang merauke.
Kegiatan yang berlangsung selama tujuh (7) Jam tersebut tidak mengurangi semangat, tetapi justru memperlihatkan keantusiasan peserta dalam mendengarkan kisah-kisah inspiratif yang disampaikan,terbukti para peserta tidak meninggalkan lokasi sampe berakhirnya kegiatan dan sesakali mengacungkan tangan untuk bertanya dan bertepuk tangan ketika para kk inspirator (narasumber) tersebut menyampaikan prestasi yang telah di raihnya.
Pada sharing session ini, Kisah inspiratif pertama disampaikan oleh Hasan Bolong yang merupak ananak kampung asal Kampung Lemo, Desa Kuajang Kab. Polewali Mandar Sulawesi Barat sekaligus ketua penerima beasiswa LPDP Kemenkeu RI Universiitas Negeri Jakarta. Ia menceritakan bagaimana suka dan duka seorang anak kampung dalam menempuh pendidikan ke kota hingga akhirnya bisa menyelesaikan jenjang pendidikan Magister Olahraga Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta dengan beasiswa.
Ia pun flashback pada saat menjadi siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang pada waktu itu hanya bisa menggunakan sandal kesekolah, pada saat menjadi siswa SMP N 2 Polewali, bagaimana ia mengayuh sepeda selama 3 tahun dibawah panas terik matahari ketika cerah, dan kedinginan ketika hujan, bahkan terkadang mendapat ejekan/tertawaan dari teman temannya yang kesekolah menggunakan fasilitas motor maupun mobil bersama orangtuanya, tetapi didalam hatinya ada keinginan kuat memberikan yang terbaik kepada kedua orangtuanya melalui pendidikan sehingga hal tersebut tidak mematahkan semangat untuk mengayuh sepedanya dan berprestasi disekolah.
Anak pertama dari tiga bersaudara ini menyadari bahwa sebagai anak yang terlahir dari keluarga kurang mampu, maka salah satau cara memberikan kebahagian kepada kedua orang tua adalah melalui pendidikan dan berpresatasi. Selama menjadi siswa SMP,SMA dan Mahasiswa strata 1, Purna Paskibraka ini berhasil mempertemukan kedua orang tuanya dengan para pejabat pemerintahan, pihak birokrasi sebagai undangan terhormat untuk menghadiri berbagai acara seperti pengukuhan, penamatan maupun wisuda.
Di Akhir sesinya mantan Komandan Provost Resimen Mahasiswa sat. 702 UNM ini berpesan kepada adik-adik bahwa sebagai anak kampung harus berani untuk bermimpi, salah satunya adalah bermimpi bersekolah tinggi karena pendidikan bukan hanya milik orang yang kaya tetapi pendidikan untuk semua orang bagi yang mau. Adik- adik jangan pernah berhenti mengejar yang kamu impikan meski apa yang di damba belum ada di depan mata, dan pada saat kembali ke daerah jangan pernah menyombongkan diri atas apa yang telah di raih hari ini tetapi jadilah role model. Jika engkau di puji jangan terbang dan jika engkau di caci jangan tumbang ungkap anak petani peraih nilai ujian nasional terbaik jurusan IPS SMANSA Polewali tahun 2009 tersebut.
Pada sesi selanjutnya, sharing session disi oleh tella (Alumni LPDP LN), Jessica (Awardee LPDP UPI Bandung) dan di akhir sesi ditutup oleh Ratna Prabandari,Kadiv evaluasi penyaluran DKP LPDP ini mengajak kepada seluruh peserta untuk bersekolah menggunakan beasiswa danmenyampaikan berbagai macam beasiswa untuk siswa SMP hingga jenjang pendidikan Doktor yang secara keseluruhan menggunakan beasiswa full.
Penulis: Arham