Bahasa Mandar Masuk Dalam Program Revitalisasi Agar Tak Punah

Sosialisasi Revitalisasi Bahasa Mandar
Sosialisasi Revitalisasi Bahasa Mandar

Anggota Komisi X DPR RI Ratih Megasari Singkarru, berhasil mengawal bahasa Mandar masuk dalam program revitalisasi agar tak punah.

“Alhamdulillah, dengan perjuangan saya diterima. Sehingga, akhirnya bahasa mandar menjadi salah satu bahasa daerah yang masuk dalam program revitalisasi bahasa agar tidak punah,” Ungkap Ratih. Senin (10/7/2023).

Hal itu ia sampaikan, saat melakukan sosialisasi literasi kepada ratusan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Sulawesi Barat, Senin (10/7/2023).

Lanjut Ratih, menyampaikan, ia bersama Kemendikbud Ristek mendeteksi adanya bahasa daerah yang terancam punah, termasuk bahasa mandar. Karena itu, revitalisasi bahasa lokal ini, sangat lah penting.

Tak hanya bahasa Mandar yang masuk dalam usulannya dalam program revitalisasi. Terdapat juga bahasa Budong-budong yang ada di Mamuju, Sulawesi Barat.

“Bahasa Nasional kita, bahasa Indonesia,” kata Ratih. “Tetapi, setiap daerah punya bahasanya tersendiri yang menjadi jati diri masing-masing,” lanjutnya.

Anak Kandung Anggota DPR RI Hendra Singkarru itu, juga menyinggung soal minim pengetahuan literasi di Sulawesi Barat. Penyebabnya, kata Ratih, kurangnya sarana dan prasarana pendukung.   

“Berbicara Sarpras untuk digitalisasi masih banyak yang harus diperbaiki. Karena, banyak yang tidak terjangkau jaringan dan buta aksara kita, masih cukup tinggi,” katanya.

Ratih Singgkarru berharap, Pemerintah Darah membangun kolaborasi dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat Sulawesi Barat.

Sosialisasi yang berlangsung di Hotel Ratih Polewali, hadir Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan Dr Ganjar Harimansyah, sebagai pemateri sosialisasi.

Ganjar menyampaikan support, kepada Komisi X DPR-RI yang siap berkolaborasi telah mendukung program Balai Bahasa.

Sejak tahun 2010, Komisi X DPR-RI sudah mendukung program pemetaan bahasa, yang pada tahun itu (2010) berhasil melakukan pemetaan sebanyak 117 bahasa.[*]