Beberapa Fakta Ikan Sidat yang Menarik untuk Kita Diketahui

Fakta Unik Ikan Sidat
Fakta Unik Ikan Sidat

Membicarakan ikan sidat bukan hanya soal kelezatan dagingnya, dan berbagai manfaat bagi kesehatan manusia. Namun, juga terdapat fakta unik ikan sidat yang belum banyak orang ketahui.

Dari sekian fakta unik yang melekat pada jenis ikan tersebut, tentu ada hal yang mungkin banyak orang belum ketahui tentang ikan sidat. Apa saja itu? Simak ulasan berikut ini.

Fakta Ikan Sidat Hidup hingga 100 Tahun

Ikan sidat merupakan ikan yang memiliki umur panjang. Beberapa jenis ikan sidat bahkan dapat hidup hingga 100 tahun. Namun, umur ikan sidat tergantung pada spesies, habitat, dan kondisi lingkungan tempat hidupnya.

Ikan sidat yang memiliki nama ilmiah Anguilla spp, merupakan jenis ikan yang lebih banyak menghabiskan masa hidupnya di perairan tawar. Mereka mampu mendiami beberapa kondisi perairan, yakni perairan tawar, estuari, dan laut.

Siklus hidup ikan sidat umumnya terdiri dari lima stadia, yaitu larva (leptocephalus), benih ikan sidat (glass eel), ikan sidat berpigmen (elver), ikan sidat muda (yellow eel), dan ikan sidat dewasa (silver eel).

Bermigrasi ke Laut untuk Bertelur

Salah satu fakta menarik tentang ikan sidat adalah kebiasaannya untuk bermigrasi jauh melakukan pemijahan ke palung laut yang kedalamannya hingga 400-500 meter atau perairan laut yang dekat dengan muara sungai.

Ikan sidat betina biasanya hidup di air tawar selama 10-25 tahun sebelum bermigrasi ke laut untuk bertelur. Setelah bertelur, anak ikan sidat (larva) akan berenang jauh kembali ke air tawar tempat induknya hidup.

Memiliki Nilai Ekonomi yang Fantastis

Di indonesia, harga ikan sidat tak bakal bikin geleng-geleng kepala. Namun hal itu berbeda di negara Jepang.

Di Negeri Sakura itu, harga sidat bisa mencapai harga fantastis hingga mencapai seratusan juta. Itu pun baru berupa anak sidat (glass eels atau sidat kaca).

Tahun 2018 harga ikan sidat mencapai titik tergilanya. Business Insider pertengahan tahun 2021 melaporkan harga anak sidat di Jepang bisa mencapai USD35 ribu per kg atau Rp505 juta.

Saat itu harga sidat lebih mahal dibanding tuna biru atau emas sekalipun. Mahalnya harga sidat membuat ikan tersebut dijuluki “white gold”.[*]