Sulfa Raeni
Terkait berita yang di rilis pattae.com, Kamis (3/11) kemarin. Seorang kakek yang tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah setempat pasca rumahnya mengalami kebakaran, di bantah langsung Lurah Sulewatang.
Lurah Sulewatang Asdar, pun angkat bicara terkait hal tersebut. Ia mengungkapkan, Ridwan(67) warga Lingkungan Tirondo Kelurahan Sulewatang Kecamatan Polewali. Pasca rumahnya kebakaran, telah ia laporkan kejadian tersebut ke Dinas Sosial dan BPBD Polman untuk mendapatkan bantuan.
“Setelah kejadian kebakaran yang menimpah Kakek Ridwan saya menerima laporan dari kepala lingkungan dan segera mengirim ke Dinas Sosial dan BPBD Polman. Untuk ditindaklanjuti,” Jelas Lurah Sulewatang Asdar via Telpon, Senin (7/11/2022) Malam.
Al hasil, pada Kamis 3 November 2022 Asdar, mengakatan telah mendapat respon dari pihak Dinas Sosial, dan langsung menurunkan bantuan sembako.
Tak sampai di situ, pada Jumat (4/11) pihak BPBD Polman juga meluncurkan bantuan dana pembangunan rumah untuk kakek Ridwan sebesar Rp. 10 juta.
“Kamis (3/11) kemarin penyerahan bantuan dari dinas sosial berupa sembako terdiri dari beras 15 kilo, indomie 2 dos. Kasur 1 unit, makanan tambahan 2 paket, selimut, dan pakaian lengkap. Trus hari kedua, Jumat (4/11) tahap kedua ada dari BPBD untuk perbaikan rumah. Karena ia masuk dalam kategori rusak berat ia mendapat 10 juta dari BPBD Polman,” terangnya.
Ia juga mengklarifikasi dari segi umur dan kondisi Ridwan pasca kebakaran. Asdar menyebutkan Kakek tersebut tidak berusia 70 tahun melainkan 67 tahun. Selain itu Ridwan yang di kabarkan hidup sendiri ternyata ia memiliki istri dan 2 anak tercantum di Kartu Keluarga (KK).
Namun Ridwan memilih tinggal di tempat ia membuat gula aren atas kemauannya sendiri. Sementara istri dan anaknya memilih numpang tinggal di rumah keluarganya.
“Setelah kami turun ke lokasi bersama Dinas Sosial dan BPBD Polman verifikasi ternyata umur Kakek Ridwan tersebut 67 tahun, memiliki istri dan 2 anak. Istri dan anaknya mengungsi di rumah tantenya yang berada di lingkungan Conggo,” tutup Lurah Sulewatang.[*]
