Berkah Hari 16 Ramadan: Tentang Islam Agama Damai

Islam Agama Damai
Islam Agama Damai (Gambar: IslamNewsCom)

Manusia pada dasarnya lahir diawali dari cinta dan kasih sayang, tumbuh berkembang, juga dengan cinta dan kasih sayang. Itulah sebabnya manusia senang mencinta dan dicinta. Manusia selalu mengupayakan kedamaian dan menciptakan perdamaian karena Perdamaian merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.

Ibnu Khaldun mengatakan, setiap manusia harus menjalin hubungan yang harmonis dengan yang lain. Karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang senantiasa melakukan interaksi.

Menurut Wahiduddin Khan di dalam bukunya The Ideology of Peace menyatakan, perdamaian merupakan tanda dari eksistensi manusia itu sendiri. Dalam pengertian bahwa keberadaan manusia sangat di tentukan sejauh mana komitmennya dalam menghadirkan persatuan dan perdamaian.

Manusia pada fitrahnya tidak satupun yang menginginkan keburukan, menginginkan kerusakan, menginginkan perpecahan. Itulah sebabnya manusia dalam al-Qur’an disebutkan oleh Allah Swt sebagai ciptaan yang sempurna (Laqad khalaqnal insan fii ahsani takwim).

Kesempurnaan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah karena dua hal yang dimilikinya yaitu:

  1. Manusia memiliki akal fikiran yang denganya dapat menghadirkan peradaban yang sempurna, dengan akal pikiran memudahkan manusia untuk mengelolah diri dan lingkungannya dan dengan akal pikiran manusia menghadirkan ilmu pengetahuan.
  2. Manusia memiliki potensi agama yang didalamnya mengajarkan kepada penganutnya pengabdian dan cinta kepada Allah, cinta kepada manusia, cinta kepada alam. Agama mengajarkan pengabdian tidak saja hanya kepada diri dan keluarga tetapi pada kehidupan yang lebih luas dan kompleks.

Cinta dan kedamaian juga dapat ditemukan dan di inspirasi dalam pandangan-pandangan keagamaan kemasyarakatan hal tersebut dapat kita lihat dalam ajaran agama Islam yang mengutamakan cinta dan perdamaian.

Islam adalah agama perdamaian, banyak alasan untuk menyatakan bahwa Islam adalah agama perdamaian. Dalam buku Al-Qur’an kitab toleransi karangan Zuhairi Misrawi setidaknya telah memberikan 3 alasan kenapa agama Islam disebut agama paling damai dan paling bertoleran;

Pertama; Tuhan adalah maha damai, karena salah satu nama-nama Tuhan di dalam asmaul husna yaitu al-salam (yang maha damai). Kedua perdamaian merupakan keteladanan yang dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ketiga perdamaian merupakan salah satu bentuk ukuran tingginya peradaban manusia.

Selain itu, sebenarnya dari kata Islam itu sendiri berarti kepatuhan diri (sub mission) kepada Tuhan dan perdamaian (peace). Oleh karena itu, lebih lanjut Zuhairi mengatakan, perdamaian sebenarnya merupakan inti dari agama dan relasi sosial. Menolak perdamaian merupakan sikap yang bisa dikategorikan sebagai menolak esensi agama dan kemanusiaan.

Di dalam Al-Qur’an sendiri telah tegas dijelaskan bahwa Allah Swt. sangat menganjurkan hidup damai, harmonis dan dinamis di antara umat manusia tanpa memandang agama, bahasa dan ras mereka.

Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim (al-Mumtahanah 8-9).

Imam al-Syaukani dalam kitabnya Fathul Qadir mengatakan, maksud ayat ini adalah Allah tidak melarang berbuat baik kepada kafir dzimmi, yaitu non muslim yang mengadakan perjanjian dengan umat Islam dalam menghindari peperangan dan tidak membantu orang non muslim lainnya dalam memerangi umat Islam.

Rasulullah SAW, memerintahkan untuk tidak berbuat dzalim kepada non muslim yang mengadakan perjanjian dengan umat Islam. Dalam hal ini Nabi SAW, bersabda:

“Siapa yang membunuh (non muslim) yang terikat perjanjian dengan umat Islam, maka ia tidak akan mencium keharuman surga. Sesungguhnya keharuman surge bisa dicium dari jarak empat puluh perjalanan (di dunia).” (H.R Ahmad, al-Bukhari, al-Tirmidzi, al-Nasa’I, dan Ibn Majah).

Rasulullah SAW, sangat mengapresiasi umat Islam yang mendamaikan antara sesama manusia. Sebagaimana terekspos dalam kitab shahih al-Buhkari Rasulullah Saw bersabda: Setiap ruas tulang pada manusia wajib atasnya shadaqah & setiap hari terbitnya matahari di mana seseorang mendamaikan antara manusia maka terhitung sebagai shadaqah.

Oleh karena itu sebagai orang yang beragama yang cinta damai, maka seyogyanya menghindari perilaku yang dapat menimbulkan kerusakan, menimbulkan keributan apalagi akan menimbulkan kerusuhan. Bulan Ramadhan menjadi momentum untuk menghadirkan cinta dan kasih sayang, dan itulah esensi dan BERKAH RAMADHAN. Semoga…

Majene, 21 Mei 2019 M/ 16 Ramadan 1440 H