Ditulis oleh: H. Adnan Nota
Kehadiran Android atau Smartphone dan semacamnya telah merubah secara drastis perilaku dan cara berinteraksi masyarakat. Tidak saja merubah seluruh tatanan hubungan sosial, tetapi sampai membentuk karakter baru.
Manusia global Android/smartphone memberi fasilitas kemudahan atas kebutuhan manusia. Sehingga, hampir semua kebutuhan dapat dipenuhi dengan kehadiran benda tersebut. Menariknya, hampir semua orang susah berpisah dengan Android atau Smartphone, ia bak prangko lengket terus dengan amplop itulah posisi benda tersebut.
Suatu ketika seorang guru Raudhatul Atfal (RA/TK) bertanya kepada anak didik nya: kelak kalau besar mau jadi apa nak? Semua anak yang ditanya oleh gurunya menjawab menurut angan dan cita-citanya secara spontan: Saya bu guru mau jadi tentara, saya mau jadi seperti ibu guru, saya mau jadi pilot dan seterusnya. Tapi ada anak yang menjawab diluar dari yang biasa dengan lugas dan lugu menjawab Saya ibu guru mau jadi Android/Smartphone!!!
Dengan bijak sang guru mendekati murid dan bertanya: Kenapa jawabannya begitu? Tetapi kembali anak menjawab dengan lugunya Kalo android/smartphone ibuku berbunyi pasti cepat diangkat, kemana-mana dibawa, setiap saat dilihat dan kami anaknya tidak lagi diperdulikan karena asyik dengan android/smartphonenya.
Cerita diatas bukan lagi anekdot tetapi sebuah realitas sosial dimana Android/Smartphone sangat berpengaruh dalam hubungan interaksi keluarga dan masyarakat, seseorang bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya dengan Android/Smartphone dengan ber-chatting ria, update status, selfie, dan seterusnya menjadi rutinitas tanpa batas.
Akhirnya, fungsi dari perangkat tersebut untuk mempermudah urusan dan memfasilitasi kebutuhan subtantif manusia tidak dapat terpenuhi.
Android/Smartphone lebih banyak digunakan pada hal-hal yang tidak produktif dan sia-sia belaka dan inilah yang saya maksudkan Al Quran versus Android/Smartphone khususnya dalam bulan suci Ramadhan.
Betapa ruginya kita ketika tidak menggunakan ramadhan ini untuk meraih pahala yang luar biasa dan salah satunya adalah mengawamkan membaca dan mengkaji Al Quran.
Android/smartphone sesungguhnya dapat memfasilitasi kita untuk mengkaji al-Qur’an tidak saja dari cara dan tartil bacaannya saja, tetapi dapat mengantar kita untuk mengetahui arti dan maksud al-Qur’an.
Karena itu Ramadan kita jadikan momentum untuk menggunakan Android/smartphone secara bijak pada hal yang di ridhai oleh Allah SWT.
Membaca Al Quran dan mengkajinya begitu luar biasa pahalanya dan dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas Android/smartphone itulah salah satu cara bijak dalam penggunaannya. Firman Allah dalam Qs. Al-Fathir: 29-30 yang berbinyi:
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ . لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
29. “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”,
30. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بن مسعود رضى الله عنه ، أنه قَالَ: ” مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَعْلَمَ أَنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ فَلْيَنْظُرْ، فَإِنْ كَانَ يُحِبُّ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Siapa yang ingin mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah jika dia mencintai Al Quran maka sesungguhnya dia mencintai Allah dan rasul-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab Al Iman, karya Al Baihaqi).
Apakah pertarungan antara Android/Smartphone, kita biarkan pemenangnya adalah Android/Smartphone tentu terpulang bagaimana memaknai ramadan ini sebagai bulan berkah dan itulah BERKAH RAMADHAN. Semoga…
Majene, 13 Mei 2019 / 8 Ramadan 1440 H