Berkah Hari Pertama dan Kedua Ramadan 1440 H

Pawai seribu obor warga Dusun Lemo Baru, Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar.
Pawai seribu obor warga Dusun Lemo Baru, Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar.

H. Adnan Nota

Bulan Ramadan telah tiba semua umat muslim bersuka cita menyambutnya menurut motivasi dan  kebutuhannya tanpa terkecuali. Anak bersuka ria karena ada ruang bermain, bercengkerama, bergembira ria karena bertemu teman yang lebih lama dan para orang tua tidak menghawatirkan kepergian anak-anaknya karena prosesi ritual ibadah yang menjadi fokus kegiatannya.

Itulah sebabnya mengapa orang tua nyaman melepas anaknya untuk kegiatan tersebut karena menjadi pembelajaran dan pembiasaan keagamaan walau diharuskan dalam pantauan dan bimbingan orang tua.

Demikian pula para remaja sejak berbuka  sudah menyusun rencana ke masjid mana yang akan dituju dan dengan siapa dia pergi untuk melaksanakan ibadahnya, Walau demikian para remaja perlu dibimbing sehingga kesucian ramadhan tetap terjaga.

Begitu pula dengan para dewasa dan orang tua semua kegiatan meningkat dan menjadi spesial. Para ibu-ibu menyiapkan menu spesial diluar kebiasaan, bangun tengah malam untuk lebih awal mempersiapkan hidangan makan sahur, sementara para orang tua memacu ibadah dengan meninggalkan banyak kegiatan yang sifatnya duniawi.

Kegiatan tersebut diatas adalah merupakan effect dari datangnya bulan Ramadhan dimana setiap muslim terpicu untuk meningkatkan aktivitas terutama memperbanyak ibadah dalam rangka meraih BERKAH RAMADHAN. Semoga…

Majene, 6 Mei 2019/1 Ramadan 1440 H

Berkah Hari Ke 2 Ramadan

Bulan Ramadhan memang luar biasa hebat dimana setiap muslim menyambutnya dengan riang gembira jiwa menjadi teduh, hati menjadi tenang, rasa menjadi haru, emosi menjadi terkendali semua itu terjadi karena mereka sedang dalam suasana puasa.

Nafsu dikekang, nafsu dikendali nafsu diarahkan sehingga ia menjadi spirit kebaikan semua tingkah dan laku dijaga untuk tetap dalam rekomendasi kesempurnaan puasa sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنَّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

“Jika salah seorang di antara kalian melaksanakan ibadah puasa, maka janganlah ia mengucapkan perkataan kotor dan jangan berteriak-teriak. Jika ia dicaci oleh orang atau hendak diajak berkelahi, maka hendaknya ia mengatakan ‘Aku sedang puasa”. (Muttafaqun alaih)

Kalau seandainya sepanjang tahun puasa, sepanjang bulan puasa, sepanjang minggu puasa,atau sepanjang hari dimaknai dan disamakan puasa, maka tidak ada marah-an, tidak ada kekacauan, tidak ada caci maki. Betapa indahnya engkau ya Ramadhan dan inilah berkah Ramadhan.  Semoga…

Majene, 7 Mei 2019 / 2 Ramadan 1440 H