Bupati Polman: Jika Tak Paham Budaya, Jangan Coba Jadi Pemimpin

kebudayaan

Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, buka seminar Kebudayaan dengan Tema Mewujudkan Hari Kebudayaan sebagai penguatan kemajuan Kebudayaan Polewali Mandar, diruang Pola Kantor Bupati Polman, Rabu (8/3/2023).

Andi Ibrahim Masdar dalam sambutannya mengatakan jika mau maju, menjadi manusia yang sempurna, harus memahami tentang budaya. Kalau ada pemimpin yang tidak paham tentang budaya, kata Bupati, jangan coba-coba jadi pemimpin.

“Kalau orang tinggi budayanya insyaallah siapapun orangnya pasti dia hormati, orang siapapun pasti dia sayangi kalau kita tinggi budayanya. Makanya seorang pemimpin itu harus berbudaya,” ungkap Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar.

Selain itu, Ia menegaskan orang berbudaya itu harus saling mensupport dan berharap bisa lebih aktif lagi. Untuk, menaungi keseluruhan tokoh adat yang ada di Polewali Mandar dalam memperbaiki tatanan kebudayaan ke depan.

“Saya berharap agar seminar ini bisa membuat suatu kerangka budaya yang bagus untuk bisa dipedomani ke depan,” harapnya.

Ditempat sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Polman Andi Masri Masdar, menjelaskan. Dasar pengusulan hari kebudayaan Polewali Mandar merujuk pada undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan.

“Pelestarian pengembangan perlindungan pembinaan dan pemanfaatan terhadap budaya di dalam masyarakat sangat penting dilakukan. Untuk mendukung agar warisan budaya yang masih bertahan dan dapat diangkat kembali ke permukaan. Dapat dikenali generasi penerus bangsa dan itu salah satu target atau point amanah undang-undang nomor 5 Tahun 2017,” jelas Kepala Disdikbud Polman.

Kegiatan dihadiri langsung Prof , Ketua Komisi IV DPRD Polman Rusnaed

Tak hanya itu, Adik kandung Bupati Polman itu menyebutkan para deklarator atau pejuang Provinsi Sulbar telah merekomendasikan Kabupaten Polman merupakan salah satu kota budaya. Cita-cita para pejuang tersebut diwujudkan dalam undang-undang nomor 14 Tahun 2014 tentang RT RW Provinsi Sulawesi Barat. Salah satu pembuktian dibangunnya kawasan taman budaya dan museum Buttu Ciping di Tinambung.

Pemerintah Kabupaten Polman juga telah berupaya dan mendorong Sayyang Pattu’du sebagai warisan budaya dunia dari UNESCO.[*]