Memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita adalah hal-hal dasar untuk bisa menghasilkan berita yang baik. Tips mengenai cara memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita ini sebenarnya ditulis dengan maksud sebagai bahan bacaan bagi kru di Media Pattae. Berharap artikel ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk diskusi yang lebih mendalam secara internal.
Ada begitu banyak hal yang perlu didiskusikan mengenai cara menulis yang baik dan dunia jurnalistik. Namun, jika melihat kebutuhan maka tips mengenai cara memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita inilah yang perlu didahulukan. Semoga bisa dikembangkan melalui diskusi yang lebih mendalam sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dasar dalam menggali informasi untuk dikabarkan kepada masyarakat luas.
Hal-hal lain yang berkaitan dengan dunia jurnalistik akan kita ulas dalam artikel selanjutnya. Pada tingkat yang paling dasar, kita hanya coba untuk belajar tentang bentuk berita secara umum, unsur yang terkandung dalam sebuah berita dan bagaimana mengimplementasikannya di lapangan.
Pada prinsipnya, setiap informasi yang baik, selalu mengandung unsur 5W1H. 5W1H adalah singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur ini harus terkandung dalam sebuah artikel biasa atau berita biasa. Jadi persoalan kemudian adalah bagaimana cara memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita.
Kabar Inti di Paragraf Awal
Berita itu selalu menyampaikan kabar utama dalam paragraf awal. Berbeda dengan jenis tulisan pada umumnya, yang biasanya pada paragraf awal berisi sebuah pengantar. Jadi pada saat anda menulis berita, inti dari berita itu sudah tersampaikan dalam beberapa kata dalam kalimat singkat pada paragraf awal.
Ada sebuah kejadian, yaitu “Kejadian pohon tumbang di jalan Poros Pekkabata Polewali, yang menimpa kabel listirik, sehingga listirik di beberapa rumah yang terhubung dengan jaringan kabel listrik tersebut, padam”.
Situasi tersebut bila digambarkan dalam sebuah berita, maka informasi intinya sudah harus langsung tergambar pada paragraf awal. Jangan menggunakan kalimat yang terlalu panjang untuk menjelaskan inti dari sebuah berita. Kalimat yang terlalu panjang itu cenderung membingungkan pembaca.
Memasukkan Unsur 5W1H dalam Menulis Berita
Berita selalu dimulai dengan inti. Inti itu adalah yang paling penting. Meskipun semua isi berita itu penting, tapi yang paling penting diantara yang penting, itulah yang paling pertama ditulis. Jadi apa inti kejadian tersebut? Untuk menjawab hal tersebut, maka kita harus menentukan dulu fokus berita. Apa fokus berita yang ingin anda tulis? Ini adalah implementasi unsur WHAT? atau tentang APA? dalam sebuah berita. Inilah cara pertama untuk memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita.
WHAT | Tentang APA? | Tentang POHON TUMBANG. Jika ini tentang “Pohon Tumbang”, maka kalimat yang pertama ditulis adalah: “Sebuah pohon besar tumbang di Jalan Poros Pekkabata Polewali”.
WHAT | Tentang APA? | Tentang RUMAH YANG LISTRIKNYA PADAM. Jika ini tentang Rumah yang listriknya padam, maka kalimat yang pertama ditulis adalah: “Listrik padam di 5 Rumah di Jalan Poros Pekkabata Polewali”.
Mungkin ada diantara pembaca yang bertanya, kenapa kalimat awal ini cenderung mirip judul?. Jawabannya, karena kalimat awal ini menjawab pertanyaan WHAT atau tentang APA. Itulah inti berita. Judul juga dibuat untuk menjawab pertanyaan WHAT atau tentang APA, tapi dewasa ini judul sudah bisa diimprovisasi menjadi agar tampak lebih menarik atau menimbulkan rasa penasaran dari pembaca. Untuk itu, mungkin dapat dibahas pada artikel lainnya.
Setelah menulis berita dalam paragraf awal, kita sudah bisa mengimprovisasi kalimat-kalimat selanjutnya. Kita dapat memasukkan unsur-unsur selanjutnya, seperti: unsur siapa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana. Hal itu dikarenakan, fokus berita atau tentang apa berita itu, akan menentukan ke arah mana unsur-unsur siapa, kapan, dimana, mengapa, dan unsur bagaimana, diterapkan dalam penulisan.
Sebagai contoh: ketika fokus (unsur tentang apa) berita itu adalah “Sebuah pohon besar tumbang di Jalan Poros Pekkabata Polewali”. Maka unsur selanjutnya berarti diterapkan kepada obyek “Pohon Tumbang” tersebut. Mari kita lihat penerapannya.
Memasukkan Unsur “Siapa” dalam Menulis Berita
Menjawab pertanyaan “SIAPA”: adalah siapa saja atau pihak mana saja yang memiliki keterkaitan dengan kejadian “Pohon Tumbang”. Maka rasionalisasikan keterkaitan tersebut. Kata siapa merujuk kepada manusia, baik itu individu atau kelompok atau lembaga.
1. Siapa yang melihat kejadian POHON TUMBANG?
2. Siapa yang bertanggung jawab atas kejadian POHON TUMBANG?
3. Siapa yang menjadi korban dalam kejadian POHON TUMBANG?
4. Siapa yang mengatasi kejadian POHON TUMBANG?
Inti dari penerapan unsur “siapa” terdapat pada kalimat Siapa yang melihat kejadian POHON TUMBANG?. Ini adalah salah satu cara memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita. Jika anda ingin mengembangkan berita yang anda tulis, maka anda dapat memasukkan jawaban terhadap point ke 2, 3 dan point ke-4.
Memasukkan Unsur “Kapan” dalam Menulis Berita
Menjawab pertanyaan “KAPAN”: adalah waktu yang memiliki keterkaitan dengan kejadian “Pohon Tumbang”. Maka rasionalisasikan keterkaitan tersebut. Kata waktu merujuk kepada beberapa hal, seperti:
a. Sebelum atau sesudah kejadian tertentu. Misalnya sebelum datangnya hujan dan sesudah angin kencang, sebelum dia keluar rumah atau sesudah dia keluar rumah. Ini juga merupakan penjelasan tentang waktu.
b. Periode tetap kondisi alam. Misalnya malam, siang, pagi, saat senja, sebelum matahari terbenam. Ini juga merupakan penjelasan tentang waktu.
c. Waktu kegiatan umum. Misalnya sebelum atau setelah bulan puasa, setelah shalat ashar. Ini juga merupakan penjelasan tentang waktu.
Penjelasan tentang waktu sebagaimana disebutkan diatas, itu hanya dapat digunakan sebagai tambahan penjelasan. Kata kapan dalam penulisan berita menggunakan jam, hari, tanggal, bulan dan tahun. Inilah penjelasan waktu yang harus digunakan dalam berita.
Selanjutnya mari kita rasionalisasikan keterkaitan unsur “Kapan” dengan kejadian “POHON TUMBANG”.
1. Kapan terjadinya “POHON TUMBANG”
2. Kapan pertama kali diketahui bahwa telah terjadi “POHON TUMBANG”
3. Kapan Pihak Yang Bertanggung Jawab datang melihat “POHON TUMBANG”
4. Kapan masalah “POHON TUMBANG” mulai diatasi.
5. Kapan masalah “POHON TUMBANG” selesai diatasi.
Inti dari penerapan unsur “kapan” terdapat pada kalimat Kapan terjadinya “POHON TUMBANG”?. Ini adalah salah satu cara memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita. Jika anda ingin mengembangkan berita yang anda tulis, maka anda dapat memasukkan jawaban terhadap point ke 2, 3, 4 dan point ke-5.
Memasukkan Unsur “Dimana” dalam Menulis Berita
Menjawab pertanyaan “DIMANA”: adalah tempat yang memiliki keterkaitan dengan kejadian “Pohon Tumbang”. Maka rasionalisasikan keterkaitan tersebut. Kata dimana merujuk kepada lokasi atau letak atau posisi.
1. Dimana lokasi terjadinya “POHON TUMBANG”
2. Dimana posisi saksi yang pertama kali mengetahui bahwa telah terjadi “POHON TUMBANG”
3. Dimana posisi Pihak Yang Bertanggung Jawab saat terjadi “POHON TUMBANG”
4. Dimana lokasi atau posisi korban saat terjadi “POHON TUMBANG”
Inti dari penerapan unsur “dimana” terdapat pada kalimat Dimana lokasi terjadinya “POHON TUMBANG”. Ini adalah salah satu cara memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita. Jika anda ingin mengembangkan berita yang anda tulis, maka anda dapat memasukkan jawaban terhadap point ke 2, 3 dan point ke-4.
Memasukkan Unsur “Mengapa” dalam Menulis Berita
Menjawab pertanyaan “MENGAPA”: adalah sebab atau alasan atau sebuah kejadian sebelumnya yang memiliki keterkaitan dengan kejadian “Pohon Tumbang”. Maka rasionalisasikan keterkaitan tersebut. Kata mengapa merujuk kepada sebab atau alasan yang memiliki keterkaitan dengan Unsur “Tentang Apa”, yang dalam hal ini tentang “POHON TUMBANG”.
1. Mengapa “POHON TUMBANG”
2. Mengapa saksi bisa melihat bahwa telah terjadi “POHON TUMBANG”
3. Mengapa pihak yang bertanggungjawab tidak mengantisipasi kejadian “POHON TUMBANG”
4. Mengapa bisa timbul korban saat terjadi “POHON TUMBANG”
Inti dari penerapan unsur “mengapa” terdapat pada kalimat Mengapa “POHON TUMBANG”. Ini adalah salah satu cara memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita. Jika anda ingin mengembangkan berita yang anda tulis, maka anda dapat memasukkan jawaban terhadap point ke 2, 3 dan point ke-4.
Memasukkan Unsur “Bagaimana” dalam Menulis Berita
Menjawab pertanyaan “BAGAIMANA”: adalah proses atau tahap atau kronologis kejadian “Pohon Tumbang”. Maka rasionalisasikan keterkaitan tersebut. Kata bagaimana merujuk kepada adalah proses atau prosedur atau tahap atau kronologis sehingga terjadi Unsur “Tentang Apa”, yang dalam hal ini tentang “POHON TUMBANG”. Dalam tata bahasa kita, unsur “bagaimana” sering dicampuradukkan dengan unsur “mengapa” karena itu perlu selalu diingat perbedaan dalam pengertiannya.
Bagaimana “POHON TUMBANG”?
Dalam kebiasaan tata bahasa kita, pertanyaan diatas akan dijawab, bahwa Pohon Tumbang karena angin kencang. Padahal itu adalah jawaban untuk pertanyaan mengapa?. Oleh karena itu, penulis berita harus mengimprovisasi pertanyaan. Misalnya, apakah pohon ini memang sudah tua? Ataukah anginnya yang terlalu kencang? Ke arah mana pohon itu tumbang? Apakah pohon tumbang itu langsung jatuh ke tanah ataukah menimpa tiang atau rumah? Bagaimana bunyi yang terdengar pada saat pohon itu tumbang?. Seorang jurnalis harus bisa mengimprovisasi pertanyaan untuk mendapatkan keterangan mengenai proses atau kronologis kejadian.
Inti dari penerapan unsur “bagaimana” hanya ada satu, yaitu: bagaimana “POHON TUMBANG”. Ini adalah salah satu cara memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita. Jika anda ingin mengembangkan berita yang anda tulis, maka anda dapat menuliskan informasi-informasi lainnya sebagai tambahan, meskipun tidak berkaitan langsung dengan jawaban terhadap unsur “bagaimana”. Silahkan berimprovisasi.
Pengembangan Unsur 5W1H
Cara memasukkan unsur 5W1H sebagaimana diuraikan diatas, itu adalah persepsi penulis. Tiap penulis biasanya memiliki karakter atau gaya yang berbeda dalam tulisan. Anda juga bisa berimprovisasi untuk menunjukkan gaya tulisan anda.
Sebagaimana disebutkan diatas, cara memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita dapat dikembangkan lagi. Namun ada kebiasaan yang menganggap bahwa berita yang baik adalah berita yang singkat tapi padat. Dalam hal ini penulis beranggapan, berita yang baik itu semakin padat informasi akan semakin baik. Selain itu, sebuah berita tidak harus singkat, tapi yang paling penting adalah dapat dimengerti oleh pembaca.
Demikian artikel tentang cara memasukkan unsur 5W1H dalam menulis berita. Mohon masukan dan koreksi bila ada yang keliru. Semoga dapat dijadikan sebagai bahan diskusi yang bermanfaat bagi kita semua.