PaTTaE.com – POLMAN | Pak Wahi atau biasa disapa Pua Asri 55 tahun, salah satu warga asal desa Kunyi, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar rela menjual bantuan beras dari pemerintah untuk biaya pengobatan.
Hasil beras jualannya, dipergunakan untuk membiayai lukanya yang tak kunjung sembuh akibat penyakit diabetes yang sudah cukup lama ia derita. Menurut pak Wahi, penyakit diabetes yang ia derita, sudah berlangsung 10 tahun lamanya.
Dari pengakuan pak Wahi, kakinya pernah sembuh setelah di amputasi. Namun, seminggu terakhir ini, ia kembali mengalami pembengkakan dan mengeluarkan darah dan nanah di kakinya.
Dari kondisi tersebut, ia pun berinisiatif berobat ke salah satu Klinik yang ada di Polewali untuk memeriksakan kakinya.
Niatnya ke Klinik tersebut untu berobat, berangkat dari cerita salah satu warga yang rutin ke klinik dan sembuh. Ia pun berniat untuk mencoba berobat ke Klinik tanpa menggunakan BPJS gratis yang ia miliki.
“Kan itu, kakinya Mama Ippang sudah sembuh. Jadi dicobah toh. Siapa tau bisa juga sembuh,” tutur Pak Wahi
Sesampai ke Klinik tersebut, mengutip pak Wahi, pihak Klinik menyatakan Luka kakinya akibat diabetes, masih bisa disembuhkan. Pihak Klinik pun lalu memberikan obat bubuk luka dengan obat makan yang harganya sebesar 180 ribu rupiah.
“180.000 obat bubuk luka sama obat makan,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Minggu 04/10/2020.
Pasca diperiksa dan mendapatkan obat, pihak Klinik pun menyarankan ke Pak Wahi untuk kembali, apabila obatnya sudah habis.
Dengan menggunakan obat dari Klinik tersebut, dirinya mengaku mendapatkan perubahan yang menurut dia, luka kakinya sudah mulai kering.
Setelah obat dari Klinik habis, ia pun berniat kembali ke Klinik untuk mendapatkan obat. Namun karena ia belum memiliki uang, ia pun mengurungkan niatnya untuk ke Klinik.
Lama kemudian, ia pun menjual beras yang didapatnya dari salah satu bantuan pemerintah untuk menutupi biaya obat.
“Nanti kalau mau jual beras lagi untuk berobat bawa saja kesini. Pasti saya ambil,” tutur Lastri, salah satu warga desa Kunyi yang membeli beras milik Pak Wahi, Sabtu (3/10) kemarin.
Diketahui, Pak Wahi, selain berobat ke Klinik, sebelumnya ia biasa memeriksakan diri ke Posbindu yang ada di Kunyi dan Puskesmas Anreapi yang tak mengeluarkan biaya dengan menggunakan BPJS Gratis.
Namun karena semangatnya ingin sembuh, dirinya pun ingin mencoba alternatif pengobatan lain, termasuk ke Klinik walaupun harus mengeluarkan biaya.
Setelah mendapat hasil dari penjualan beras. Ia berencana kembali memeriksakan diri ke klinik pada Senin 5/10/2020 malam hari.[*]
Kontributor: Echi*
Penulis: Bustamin*