in ,

DD Sulbar Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan untuk Daging Kurban

Wadah kemasan daging kurban, yang terbuat dari daun kelapa, dalam program Tebar Hewan Kurban (THK).
Wadah kemasan daging kurban, yang terbuat dari daun kelapa, dalam program Tebar Hewan Kurban (THK)

Maraknya penggunaan kantong plastik di tengah-tengah aktivitas kurban, di hari raya Idul Adha 1441 H, menimbulkan permasalahan baru, membungkus daging kurban dengan kantong plastik?, coba bayangkan ada berapa banyak kantong plastik, yang kita tinggalkan di perayaan hari raya kurban.

Atas dasar tinjauan di lapangan, dengan merefleksi produksi sampah plastik di hari raya lebaran, maka Dompet Dhuafa Sulbar berinisiasi menggunakan wadah kemasan daging kurban, yang terbuat dari daun kelapa, dalam program Tebar Hewan Kurban (THK).

DD Sulbar sepakat, alasan mendasar menggunakan wadah dari daun kelapa, yang mana bahasa lokalnya Kamboti (Pattae’), Balanu (Mandar) dan Baka-baka (Bugis), hal ini diharapkan bisa lebih ramah terhadap alam, lantaran bahan dasarnya bisa langsung terurai oleh alam.

“Program THK DD Sulbar 2020, bertujuan mengurangi penggunaaan kemasan plastik. Sebagaimana yang kita ketahui plastik sangat mengganggu lingkungan hidup. Kami sepakat mengganti kemasan yang ramah lingkungan, seperti daun kelapa ini ,” Jelas Rani Maharani (26) selaku volunteer DD Sulbar.

“Selain bisa diurai kembali ke alam, kampanye tersebut diharapkan mampu memantik para lembaga pengelola kurban, atau masyarakat yang selalu berkurban, untuk bisa mengganti kemasan plastik menjadi bahan alami, tentu mudah didapat dan ekonomis, “ Ungkap Rani Maharani.

Menelisik realitas di Indonesia dinobatkan menjadi negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua, setelah Cina.

Nah, tentu ketergantungan masyarakat terhadap plastik masih sangat besar. Efek limbah plastik yang terbuang sekali pakai, menyebabkan pencemaran lingkungan. Karena tidak dapat terurai oleh alam. Timbulnya bencana alam seperti banjir, salah satu penyebabnya karena menumpuknya sampah plastik.

“Penggunaan kamboti ini dirancang DD Sulbar dari beberapa hari sebelum tiba Idul Adha. Para volunteer dibantu oleh masyarakat bahu-membahu membuat dengan suka rela,” Ungkap Rani Maharani.

“Program THK DD Sulbar ini baru pertama kali kami laksanakan, sejak setengah tahun lebih berdiri, sebab usia DD Sulbar masih terbilang muda. Alhamdulillah kami sepakat untuk tetap menggunakan kemasan ramah lingkungan untuk tahun-tahun berikutnya di hari Raya Idul Adha,” Tutup Rani Maharani.

Para Muzakki Apresiasi Program THK DD Sulbar 2020;Kemasan Ramah Lingkungan

Kemasan Ramah Lingkungan
Program Tebar Hewan Kurban (THK) DD Sulbar

Para muzakki yang enggan disebut identitasnya, sangat mengapresiasi gerakan inspirasi dengan menggunakan kemasan ramah lingkungan.

Dua titik sebaran hewan kurban DD Sulbar dipusatkan di Kecamatan Mapilli dan Kecamatan Polewali. Jadwalnya 1- 2 agustus 2020.

Semoga segala niat ikhlas para muzakki, diberikan keberkahan, merasakan nikmatnya berkurban, bersedekah, dan berbagi untuk sesama.

Hari Raya Idul Adha tahun ini, rasanya cukup berbeda dari tahun sebelumnya. Kita masih dihadapakan pada ujian pandemi Covid-19 yang belum usai. Namun, kondisi tersebut ternyata tidak menyurutkan langkah para pekurban untuk melaksanakan kurban di tahun ini.

Kembali mengingat sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, kita belajar bahwa ibadah kurban adalah bentuk pengorbanan dan ketaqwaan pada Allah SWT. Allah SWT adalah tujuan tertinggi dan segala kehidupan kita mengarah pada-Nya.

Semoga kita dapat terus bersabar dalam kebaikan, berkorban untuk kemenangan yang sebenarnya, berjalan menuju ketaqwaan, dan hidup kita selalu mengarah pada Allah sebagai tujuan.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H. [*Blantara]

Written by Tim Redaksi

Aura Positif yang Kritis dan Menginspirasi !

What do you think?

DPW LDII Sulbar Bagikan Daging Kurban

LDII Sulbar Tebar Daging Kurban Sesuai Protokol Kesehatan

Muhammad Ilham Tahir, anak tukang becak lulus IPDN

Anak Tukang Becak Asal Polman Menjadi Lulusan IPDN