Densus 88 AT Polri bekerjasama dengan Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) dan Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat sukses menggelar Seminar Kebangsaan bertajuk “Toleransi Tanpa Batas: Merajut Harmoni dalam Keberagaman” pada Senin (4/12/2024).
Seminar ini bertujuan menanamkan nilai-nilai toleransi di tengah masyarakat yang multikultural dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) H. Adnan Nota.
Kepala Kantor Wilayah Kemenang Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) H. Adnan Nota dalam sambutannya menekankan pentingnya memahami keberagaman Indonesia yang unik, dengan wilayah mayoritas Islam dan wilayah mayoritas non-Islam, sebagai kekayaan bangsa.
“Keberagaman ini adalah anugerah. Kita harus menjaga toleransi tanpa batas, seperti yang diajarkan Gus Dur: melihat saudara kita seperti kita melihat diri sendiri,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung pengalaman selama bertugas di Mamasa, di mana interaksi dengan masyarakat yang berbeda latar belakang menjadi tantangan sekaligus pelajaran berharga.
“Saat kita bersikap baik terhadap saudara-saudara yang berbeda agama dan keyakinan, itu adalah bentuk ibadah,” tambahnya, mengutip pesan Gus Dur.
I Nengah juga mengapresiasi kolaborasi Unasman dalam menggagas seminar ini, yang menjadi wadah edukasi bagi masyarakat untuk memahami bahaya radikalisme dan pentingnya menjaga harmoni antar-umat beragama.
“Inisiasi kegiatan ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tentang ilmu, tetapi juga membangun kesadaran kebangsaan di tengah tantangan global,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa pembangunan manusia masih menjadi pekerjaan rumah besar bangsa ini, di samping upaya memperbaiki tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif.
“PR besar ini membutuhkan stabilitas yang hanya dapat terwujud jika kita mampu mengantisipasi dan menangkal intoleransi, radikalisme, serta terorisme yang mengancam keharmonisan bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Unasman Chuduriah Sahabuddin, selaku tuan rumah dalam kegiatan secara resmi membukan Seminar Kebangsaan.
Acara yang dihadiri ratusan peserta ini berlangsung di aula utama Unasman dengan menghadirkan sejumlah tokoh nasional sebagai narasumber, termasuk Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawan, Founder of forum komunikasi aktivis akhlakulkarimah Indonesia Mohammad Nasir Bin Abbas, Kasubdit Kontra Narasi Densus 88 At Polri AKBP Moh. Dofir dan Sekretaris Bidan Penanggulangan Eksrenisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat M. Najih Arromadloni.[*]