Menutup rangkaian Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Sulawesi Barat, Ketua Dewan Pers menyampaikan pesan kuat kepada para jurnalis agar selalu menjunjung tinggi independensi dalam setiap karya jurnalistik.
Dalam sambutannya, Ninik Rahayu menegaskan, wartawan memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga objektivitas berita di tengah maraknya kepentingan berbagai pihak yang berpotensi mempengaruhi pemberitaan.
“Independensi adalah prinsip yang harus terus dijaga. Wartawan tidak boleh terjebak dalam kepentingan apapun yang dapat mencederai integritas profesinya. Di tangan kalian, kualitas informasi publik dipertaruhkan,” tegas Ketua Dewan Pers dalam sambutannya saat menutup kegiatan UKW di Hotel D’Maleo , Mamuju, Provinsi Sulbar, Jumat (7/9/2024).
Menurutnya, tantangan dalam dunia jurnalisme saat ini semakin kompleks, terutama dengan derasnya arus informasi yang sering kali diwarnai oleh disinformasi dan hoaks. Oleh karena itu, independensi dan integritas menjadi benteng yang harus terus dipertahankan agar pers tetap menjadi pilar demokrasi yang sehat.
“UKW ini bukan hanya formalitas untuk meraih sertifikat. Ini adalah proses untuk memastikan bahwa wartawan mampu menjaga profesionalisme. Sekaligus menjadi pengawas yang berani mengungkap kebenaran. Meski harus menghadapi tekanan dari berbagai pihak,” ujarnya.
Penutupan UKW di Sulawesi Barat ini menandai komitmen Dewan Pers untuk memperkuat kualitas pers di Indonesia. Wartawan yang kompeten tidak hanya cakap secara teknis. Tetapi juga mampu menjunjung tinggi nilai-nilai independensi dalam setiap berita yang mereka suguhkan kepada masyarakat.
“Keberhasilan kalian bukan diukur dari jumlah berita yang ditulis. Tapi dari seberapa kuat kalian mampu berdiri di atas kebenaran dan independensi,” tutup Ketua Dewan Pers.
Kegiatan Uji Kompetensi Wartawan digelar selama dua hari mulai 6-7 September 2024 oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Lembaga Solopos.
Adapun peserta yang ikut UKW berjumlah 36 orang. Terdiri dari media cetak dan siber dari berbagai daerah Sulsel dan Sulbar. Sementara Tim penguji berjumlah 6 orang, 3 dari PWI dan 3 orang dari Solopos.[*]