Dianggap Menjijikkan, Budidaya Cacing Mendatangkan Keberuntungan Tersendiri

Budidaya Cacing Afrika oleh Jaelani Kunni, di Dara, Polewali Mandar, Sulbar. Foto: Ahmad Falihin

PATTAE.COM | Dara- Cacing yang terlihat menjijikkan, ternyata mendatang keberuntungan tersendiri bagi setiap orang yang membudidayakannya dengan metode yang cukup sederhana.

Jaelani Kunni, yang berlokasi di Jalan Poros Mamasa Kilo Meter 7 Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sul-bar Selain berprofesi sebagai Dosen di Institut Agama Islam (IAI) Polewali Mandar, Dia, juga berprofesi sebagai pengusaha Cacing.

Dia (Jaelani Kunni), mulai merintis usaha budidaya cacing sejak bulan Maret 2017 dengan bermodalkan Rp 6 juta menurutnya, mampu mengasilkan keuntungan sampai Rp 5 juta perbulannya dengan harga Rp 25.000/kg.

“Dalam waktu 4 bulan, itu sudah bisa panen dengan menghasilkan Rp 5 juta/bulannya, jadi, kalau sudah bulan ke 4, bulan ke 5 dan seterusnya sudah bisa panen per bulannya” tuturnya

budidaya cacing afrika oleh Jaelani Kunni, Dara, Kabupaten Polewali Mandar. Foto: Ahmad Fahilin

Dia juga mengaku telah bekerja sama dengan pihak perusahaan yang mengolah cacing menjadi obat-obatan seperti Kapsul Cacing, Kopi Cacing, Teh celup Cacing, dan bukan hanya itu, Perusahan yang Dia temani bekerja sama juga mengelolah cacing menjadi bahan-bahan kosmetik, dimana perusahan tersebut berlokasi di Bajeng, Pattallassang Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

“Perusahan yang kontrak dengan saya ini membutuhkan 250 kg/hari untuk di produksi menjadi kapsul cacing, teh celup cacing, kopi cacing” Tambahnya.

Cacing yang sudah dikelola menjadi obat-obatan, memiliki banyak manfaat dalam proses penyembuhan penyakit dalam, seperti batu ginjal, tipus, malaria dan lain sebagainya.

Dia juga mengaku, dengan mengkonsumsi kapsul Cacing dalam rentan waktu 3 hari mampu menyembuhkan dengan cepat penyakit yang di derita, karena itu budidaya Cacing merupakan hal yang penting dalam dunia medis.

Cacing yang di budidayakan tersebut merupakan jenis Cacing Afrika atau biasa disebut African Night Crawler (ANC) juga biasa dikenal dengan nama latin Eudrilus Eugene. Jenis Cacing tersebut berasal dari daratan tropis hangat Benua Afrika, dan hal ini cocok di wilayah Indonesia yang memiliki iklim tropis yang hangat.

Merintis karir sebagai pengusaha budidaya Cacing tersebut, sangatlah mudah dan tidak begitu memakan bayak waktu dan biaya, cukup membeli 1 kg bibit Cacing melalui perkembang biakan bisa sampai menghasilkan 5 kg Cacing.

Pakannya pun tidak begitu sulit, cukup dengan batang pisang yang sebelumnya di cincang terlebih dahulu, bisa juga dengan kardus bekas yang telah di rendam, buah-buahan, dan sayur-sayuran, Cacing sudah bisa berkembang biak, dengan pemberian pakan seminggu sekali. Cacing yang sudah berumur 2-3 bulan, pemberian pakannya bisa 2 kali dalam seminggu.(*)