Puluhan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK-PP) Rea melakukan aksi demonstrasi menuntut Kepala Sekolah SMK-PP mundur dari jabatannya. Kamis (13/5/2022).
Koordinator lapangan aksi yang juga merupakan siswa SMK-PP Rea Riswan, mengungkapkan, mereka melakukan aksi demo lantaran pihak sekolah membebankan biaya praktek kepada siswa.
Selain itu terdapat juga persoalan lain seperti, konsumsi asrama siswa yang kurang memadai. Sarana dan prasarana di perjual belikan pihak sekolah, hingga peralatan praktek yang tidak memadai.
Tak hanya itu, pengembangan minat dan bakat para siswa yang tidak menjadi perhatian pihak sekolah. Terdapat juga proses belajar mengajar tidak sesuai. Fasilitas sekolah digunakan untuk kepentingan pribadi dan tidak adanya rasa aman dan nyaman tinggal di asrama.
Massa aksi yang terdiri dari siswa SMK-PP tersebut berteriak dan menuliskan tuntutannya. Meminta, Kepala Sekolah yang dijabat Taufik, turun dari jabatannya jika tidak segera membenahi persoalan sekolah.
“Aksi ini murni dari gerakan siswa karena kami disini ada organisasi Intra sekolah yang disebut OSIS. Disitulah kami berembuk mengeluarkan keluh kesah kami apa yang kita rasakan selama sekolah disini. Sehingga kita turun hari ini menyuarakan aspirasi melalui orasi,” jelas Riswan saat ditemui usai demo, Kamis (13/5/2022).
Para siswa juga menegaskan, kondisi sekolah SMK PP Rea tidak sesuai brosur dan sosialisasi sekolah saat mereka belum masuk ke Sekolah.
“Kita ini dari kampung jauh-jauh datang kesini menuntut ilmu ternyata sampai disini tidak terpenuhi ji. Intinya sekolah ini tidak sesuai ekspektasi yang ada di brosur. Di brosur mengatakan ini tapi kenyataannya kita sekolah disini alhasil begini,” tegasnya para siswa.
Tak hanya protes dari siswa, salah satu tenaga pendidik juga mengutarakan keprihatinannya terkait sekolah tempat ia mengajar.
Menurutnya, siswa SMK PP Rea dulunya membeludak, sekarang sudah banyak yang pindah dan kurang lagi siswa yang mendaftar. Sebab, apa yang disosialisasikan dari awal sebelum masuk itu tidak berjalan dengan mestinya.
![](https://pattae.com/wp-content/uploads/2022/05/WhatsApp-Image-2022-05-12-at-22.09.59-500x375.jpeg)
Tanggapan Kepala Sekolah SMK-PP Rea
Berbeda dengan itu, Kepala Sekolah SMK-PP Rea tidak membenarkan bahwa uang praktek dibebankan ke para siswa, karena sudah ada dana tersendiri dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Sementara sarana dan prasarana praktek seperti sapi yang diperjualbelikan, kata Taufik, ada 5. Itu sebagian sudah dipotong lantaran sakit dan sisanya itu dijual untuk digandakan.
“Dari pada mati saja, jadi ada yang kita potong karena sakit, trus yang dijual itu induk sapi kita jual karena kita mau jadikan dua kita beli lagi dari hasil jualan induk sapi kita pake untuk beli dua sapi muda sebagai sarana praktek siswa,” tutur Taufik.
Meskipun demikian, Taufik selaku Kepala Sekolah mengaku akan memenuhi dan berbenah apa yang menjadi kemauan para siswa (i) dalam aksi demo mereka hari ini.[*]