Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Polewali Mandar, membentuk Bank sebagai tempat tuk menampung sampah menjadi rupiah.
Sampah tak selamanya identik dengan masalah. Melalui pemanfaatan dan pengolahan yang baik, sampah dapat bernilai ekonomis bagi masyarakat.
Hal ini lah yang kemudian dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Dengan membentuk Bank Sampah Induk Sipamandaq, sampah kian menjadi nilai rupiah.
Jenis sampah yang dapat ditabung di bank sampah adalah sampah anorganik (kering). Jenis ini berupa botol-botol bekas (baik dari palstik maupun kaca), kardus, Koran bekas, kaleng, gelas minuman, besi, logam, aluminium, dll.
Ada 23 jenis sampah anorganik yang bisa di beli oleh Bank sampah yang dikelolah pihak DLHK Polewali Mandar. Baik itu Bank sampah induk, maupun Bank sampah unit dengan melalui proses pemilahan sampah.
“Setalah dipilah, dikelompokkan, seperti plastik, kertas, dan sampah anorganik lainnya barulah memiliki harga dan nilai jual”. Ungkap Hikmah, Kabid. P2KLH Dinas Lingkungan Hidup Polewali Mandar.
Harga masing-masing jenis sampah anorganik yang telah dipilah, mulai Rp 250 hingga Rp 2.500 per Kilogram. Gelas plastik bening bersih, seperti merk Aqua, Club, dan JS tanpa label, memiliki harga yang tinggi per kilogram.
Harga menengah, mulai Rp 1.000, – Rp 1.500, dengan jenis sampah seperti gelas plastik (sejenis merk Teh Gelas), tutup minuman beserta botolnya.
Sampah anorganik seperti Seng bekas, Kaleng susu, Kaleng makanan, dan Bear Brand serta jenis kertas. diposisi harga terendah mulai Rp 250, – Rp 700, perkilo.
Untuk mendaftar sebagai nasabah, bisa langsung ke kantor Bank sampah induk Sipamandaq dikantor DLHK Polewali Mandar, Jl. RA. Kartini Pekkabata Polewali. Juga bisa melalui Bank sampah unit yang sudah tersebar di wilayah Polewali Mandar.
“Sebaiknya, mereka (calon nasabah) tuk registrasi dulu. Karena dari situ, kita dapat mengetahui jenis sampah yang dikumpulkan oleh masyarakat, dan berapa banyak bernilai ekonomis”. Tuturnya
Bank Sampah Induk Sipamandaq ini, mulai beroperasi sejak tahun 2016 silam. Sejak terbentunya hingga sekarang, Bank Sampah yang dikelolah Dinas Linkungan Hidup ini sudah tersebar di berbagai titik.
terbentuknya Bank Sampah tersebut, guna menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. selain itu, Bank sampah juga menjadi suatu yang berguna bagi masyarakat dengan mengubah sampah bernilai ekonomis.(pattae.com–TaTo)