DLHK Polman, Terlibat 11 Tahun Indogreen IEF Expo 2019 di Makassar

Stand LHK Provinsi Sulawesi Barat pada pameran Indogreen Expo 2019
Stand LHK Provinsi Sulawesi Barat pada pameran Indogreen Expo 2019

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Polewali Mandar (Polman). Ikut dalam pelaksanaan 11 tahun Indogreen Environment dan Forestry (IEF) Expo dan Celebes Agriculture Expo 2019″. Kegiatan tersebut berlangsung  4-7 April 2019 di Gedung Celebes Convention Center (CCC) Makassar, Sulawesi Selatan.

Kegiatan yang di ikuti seluruh DLHK se-Indonesia ini, dirangkaikan dengan pameran produk kehutanan. Provinsi Sulawesi Barat salah satu peserta dalam kegiatan itu, menampilkan produk mereka seperti Gula Semut, Madu, Kue Coklat, Kopi Kaleok.

Dalam pameran tersebut, juga menampilkan Makanan Tradisional (Loka Anjoroi, Penja, Ubi Parut, Ikan Masak Mandar, Ikan Lure) dan beberapa produk Daur Ulang sampah plastik (Bunga, Kipas, Tempat Tissu, Tas, Baju Adat Mandar) dll.

Kegiatan Indogreen IEF Expo bertema “Integrasi dan Sinergi Industri Pada Sektor Kehutanan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.” Penanganan sampah plastik menjadi salah satu fokus yang harus di tanggulangi.

Salah satu kiat yang dilakukan untuk pengurangan timbunan sampah yaitu dengan pemanfaatan sampah plastik untuk menghasilkan produk daur ulang.

Provinsi Sulawesi Barat yang diwakili oleh sekolah Adiwiyata dalam kegiatan Indogreen IEF Expo. Menampilkan beragam produk daur ulang dalam lomba kreativitas siswa dari bahan organik dan non organik.

Pada lomba tersebut, SMAN 3 Polewali menampilkan Sandal yang terbuat dari kantong plastik bekas. Selainitu mereka juga memperkenalkan hiasan terbuat dari kulit kuaci, biji jagung, biji semangka, biji kacang hijau, sapu lidi dan bambu.

Sedangkan SMPN Anreapi menampilkan bingkai bunga yang terbuat dari Koran bekas, bunga yang terbuat dari kantong plastik dan pot bunga dari kertas bekas.

Sekertaris Jenderal Kementerian LHK, Bambang Hendroyono, dikutip dari AntaraNews saat menghadiri Indogreen Expo 2019 di Makassar mengatakan.  Dengan penanggulangan sampah plastik dan pencemaran lingkungan, kementrian lingkungan hidup, melakukan langkah-langkah korektif kebijakan.

Untuk Pengurangan sampah plastik, lanjutnya, dilakukan melalui pembatasan timbunan sampah, daur ulang dan pemanfaatan sampah lainnya.

Sampah plastik di Indonesia sudah sangat memprihatinkan, dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan baik di laut maupun di darat.

Jenna R Jambeck, salah satu peneliti dari Universitas Georgia, Amerika Serikat, dalam hasil penelitiannya mengungkap Indonesia, adalah Negara terbesar kedua penyumbang sampah plastik di dunia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Sampah plastik di Indonesia capai 64 juta ton per tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Menurut sumber yang sama, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 milar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. (pattae.com)

Penulis: Haslinda