Polewali Mandar | Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Polewali Mandar, dr Emy Purnama mengundurkan diri dari jabatannya, Sabtu 11 Juli 2020.
Pada surat pengunduran dirinya, dr Emy beralasan ingin fokus bekerja sebagai kepala bidang pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar.
Sebelumnya, Pihak RSUD Polman yang ia Pimpin mendapat kritikan dari kalangan mahasiswa dan warga Polman yang kecewa dengan hasil pelayanan pihak rumah sakit. Beberapa waktu lalu, seorang ibu dari Kecamatan Balanipa harus kehilangan bayinya. Sebab, lambannya penanganan pihak RSUD Polewali.
Bermula dari kasus tersebut, pihak rumah sakit, terus mendapat kecaman dari berbagai pihak. Sedikitnya, terdapat dua aliansi mahasiswa dan masyarakat yang melakukan unjuk rasa di depan kantor bupati, mendesak Bupati Polman untuk mencopot Plt RSUD Polman karena dianggap gagal.
Dua hari pasca surat pengunduran diri Plt Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dilayangkan. Bupati Polman mengeluarkan surat tanggapan (13/7), menjawab tuntutan mahasiswa dan Alinasi Masyarakat Balanipa (AMB) yang beberapa waktu belakangan ini melakukan aksi secara rutin di depan kantor Bupati Polman.
Bupati Polman melalui surat yang bernomor B.64/Bupati/445/07/2020 perihal menjawab tiga tuntutan mahasiswa dan Aliansi Masyarakat Balanipa (AMB).

Ketiga tuntan itu pertama, meminta pencopotan Plt Direktur RSUD Polewali. Hal ini telah terjawab dengan dengan adanya pengunduran diri Plt RSUD Polewali pada 11 Juli kemarin.
Kedua, memberikan sanksi kepada petugas medis yang menolak penanganan pasien kasus kematian bayi. Tuntutan ini, pihak RSUD Polewali telah memberikan sanksi berupa teguran dan untuk sementara waktu tidak bisa melakukan kegiatan medis.
Ketiga, menyiapkan ruang Operasi khusus untuk pasein yang terkonfirmasi Covid-19 di RSUD Polewali. Menjawab hal tersebut, pihak RSUD Polewali tengah melakukan pembenahan dalam mempersiapkan ruang Operasi Covid-19 dalam waktu dekat.[pattae.com/]*
Kontributor: Sulfa*
Penulis: Bustamin*