Perkuat komitmen lintas sektor dalam penurunan stunting di Sulbar dan Kabupaten Polman. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulbar melaksanakan Rekonsiliasi Stunting di Hotel Sinar Mas Polewali, Jumat (26/8/2022).
Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulbar Rusdyanto Monoarfa, menyampaikan, tujuan kegiatan ini, guna mendapatkan gambaran percepatan penurunan angka stunting di Polman.
Sebab sesuai data yang ada, Kabupaten Polman merupakan daerah, dengan angka stunting tertinggi di Sulawesi Barat. Sehingga, dibutuhkan sinergitas dengan dinas terkait seperti, Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Polman. Untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di Polewali Mandar, dan se Sulawesi Barat secara umum.
Angka stunting di Kabupaten Polman di target turun hingga 21,06% di tahun 2024. Sementara untuk Provinsi Sulbar sendiri, angka stunting di targetkan turun hingga 18,61%.
Rusdyanto juga menuturkan, Sulbar saat ini, merupakan daerah yang memiliki angka stunting tertinggi kedua setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ditempat yang sama, Kepala DP2KBP3A Polman Ahmad Kilang, menjelaskan, tingginya angka stunting di Polewali Mandar dipengaruhi rendahnya serapan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam menjalan program penurunan stunting.
Target penurunan angka Stunting kedepan, Dinas P2KBP3A akan melibatkan 880 pendamping, terdiri dari Bidan, PKK, dan Pemdes yang bertugas melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Kegiatan Rekonsiliasi Stunting BKKBN Sulbar dihadiri Staf ahli Bupati Polman Bidang Hukum dan Politik Hj Aslinda Mariani, beserta para undangan lainnya.[*]