Garume | Anak-anak Generasi 90-an penuh dengan dunia permainan tradisional yang, jika diingat, pengen kembali ke masa itu. Sungguh menyenangkan bermainan bersama teman-teman sebaya, apalagi bermain sepakbola.
Permainan sepakbola kala itu, lain daripada yang lain. Aturan sepakbola pun dibuat sebelum, permainan dimuali, dan tentunya menabrak segala peraturan dari Fédération Internationale Football Association (FIFA). Yah~~ namaya juga sepakbola kampung, bebaslah menentukan peraturan sesuai selera, hehehe.
Untuk generasi 90-an, pasti masih ingat peraturan itu. kalo dah lupa, nih saya coba ingatkan kembali tentang kenangan itu. berikut 5 peraturan sepakbola kampung jaman dulu.
Pemain Sekaligus Wasit
Permainan sepakbola kampung sangat unik. dalam sepakbola profesional, keberadaan wasit sangat menentukan lancarnya suatu pertandingan. Namun, dalam sepakbola kampung, hal itu tidak berlaku karena semua pemain adalah wasit.
Tinggi Tiang Gawang Fleksibel
Aturan yang kedua adalah ukuran tiang gawang yang tak menentu dan biasanya hanya menggunakan tumpukan sandal para pemain, atau biasa juga menggunakan batu, atau benda padat lainnya yang disekitar lapangan.
Luas Gawang Diukur Sesuai Lankah Kaki
Luas gawang dalam sepakbola kampung diukur menggunakan langkah kaki. Biasanya, gawang berukuran tiga langkah saja.
Tak ada Mistar Gawang
Setalah luas gawang yang hanya berukuran 3 langkah saja. Batas mistar gawang lebih aneh lagi. Batas mistar di ukur sesuai penaksiran. kalo tangan si penjaga gawang tak menyentuh bola, maka hal itu dianggap tak terjadi goal.
Adzan Magrib Sebagai Tanda Berakhirnya Permainan
Demikian lah 5 peraturan main dalam pertandingan sepakbola kampung. Peraturan dibuat sesuai dengan kesepakatan bersama. sekian dulu..! Kurrusumanga..! [PaTTaE.com]
Komiker: Ame’