Puluhan mahasiswa aksi unjuk rasa, depan kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Polman. Jumat (4/3/2022). Mereka menggugat dan meminta Dinas PUPR transparan mengenai penggunaan dana proyek Tribun Lapangan Pancasila Tahun 2021 yang menghabiskan anggaran sebesar Rp3,2 Milyar.
Permintaan mahasiswa terkait transparansi penggunaan anggaran hingga Milyaran untuk membangunan Tribun Lapangan, pihak Dinas PUPR menolak memberikan jawaban.
Meskipun tak mendapat jawab, Kordinator Lapangan (Korlap) Muhammad Alwin menegaskan, akan tetap mengawal permasalahan tersebut sampai tuntas.
“Kami dari Himpunan Mahasiswa Islam tetap mengawal kasus ini, karena hasil yang kami dapatkan hari ini tidak sesuai,” ujarnya
Mahasiswa berartribut Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Polman menduga, pelaksanaan Proyek pembangunan Tribun Lapangan Pancasila, terdapat permainan anggaran.
Menurut mereka, proyek dengan anggaran Milyaran Rupia. Tidak logis dan melanggar etika publik. Sebab, pembangunan Tribun Lapangan Pancasila, dibangun di masa pandemi.
Tak hanya itu, pemerintah Kabupaten Polman pasca Covid-19 yang seharusnya memprioritaskan percepatan pemulihan ekonomi seperti yang telah digaungkan. Justru menghamburkan anggaran hanya untuk pembangunan Tribun lapangan.
Mereka juga mengingatkan, pentingnya transparansi untuk dibuka ke publik. Agar, dugaan adanya permainan dapat dipertanggung jawabkan langsung kepada masyarakat.
“Dan tentu apa yang kami inginkan untuk mendapatkan akses informasi mengenai data, dijamin oleh UU. Sebagai mana UU Republik Indonesia nomor 14 tahun 2008 Tentang keterbukaan informasi publik yang memuat asas dan tujuan pasal 2 ayat (1) setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh pengguna informasi publik,” ungkapnya.
Karena itu, HMI Cabang Polman meminta Pihak PUPR untuk membuka dokumen perencanaan, termasuk kontrak dan DPA dapat dibuka, sebagai upaya meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah. Serta mendorong pemerintahan yang bersih dari tindak pidana Korupsi.[*]