kalau jelek mukamu, jangan jelek juga sikapmu”
Oleh: Ano
Ganteng Maximal Rajin Mandi Sekarang
Humor adalah suatu sikap yang dapat di jadikan sebagai kritik menyenangkan, mengatasi ketengangan, dan membuat situasi lebih kondusif. Kata-kata yang mengandung tawa sering kali tidak terlalu berat atau sulit dalam percakapan karena bisa di katakan lebih ringan. Humor dapat menyampaikan kebenaran menyakitkan dengan cara yang lembut atau halus untuk mencegah terjadinya perpecah-belahan.[1]
Humor tidak hanya di lihat sebagai kemampuan untuk melihat dalam sisi lucunya saja. Bahkan untuk melihat keadaan serius atau menyedihkan yang biasa di sebut sebagai sense of humor.
Humor merupakan suatu proses berpikir dan perenungan peristiwa untuk mempertanyakan kebenaran informasi, beredarnya hoax, dan takhayul yang di anut sebagian besar masyarakat. Humor tidak selalu mengahasilkan tawa. Terkadang, humor dapat membuat seseorang untuk merenungi setiap perkataan yang menggelitik. Itulah di katakan sebagai humor tapi serius, humor baik adalah humor yang bisa menghasilkan tawa dan perenungan mendalam.
Humor ibarat seorang anak yang suka bermain-main tapi, orang yang memiliki sense of humor tinggi bermain-main pada ranah kebenaran.
Humor adalah filsafat yang mengekstrimkan penalaran ke batas daya dukung argument. (rocky gerung. Prisma, jurnal sosial dan ekonomi, hal-7).
Mengorbankan semua hal yang serius, para dewa suka di ejek: Tampaknya mereka tidak pernah bisa berhenti untuk tertawa, atau humor adalah semua tragedi, nyata, atau imajiner. (Nietze, melampaui baik dan jahat, hal 294)
Humor mengandung kesuperioritasan untuk menyadarkan individu atau kelompok, menyinggung merupakan prinsip dasar homor untuk memperbaiki suatu pola pikir, dasar moral, serta kebijakan yang di putuskan. Ada dua hal dalam tubuh humor yang perlu di ketahui, adapun hal tersebut adalah sebagai berikut:
Pertma, humor yang membangun; bersifat mengkritisi individu agar memperbaiki pola kebiasaan yang buruk menjadi lebih baik. Sebagai contoh, mengatakan kepada sahabat untuk rajin mandi, agar sadar akan kebersihan.
Kedua, humor yang menjatuhkan; bersifat menyerang secara personaldengan nada kebencian atau menghina secara fisik “body shamming” karena merasa paling sempurna di muka bumi ini. Sebagai contoh mengatakan satu daerah yang di tempati kelompok tersebut bodoh semua.
Filososfi humor stand up comedy
Stand up comedy merupakan kegiatan menyampaikan pemikirannya terhadap khalayak ramai. Individu yang menyampaikan aktivitas tersebut di sebut sebagai komika. Sebagai komika untuk menyampaikan aspirasinya tidak hanya sebatas penyampaian yang tidak memiliki makna. Komik memiliki pandangan sosial yang lahir dari keresahan terhadap permasalahan dan konflik sosial yang terjadi dalam kehidupan.
Seorang komika memiliki observasi sosial untuk mengahasilkan tawa dan kemudian dapat di nikmati oleh banyak orang. Setiap humor yang disampaiakan seorang komika, mengandung pemikiran yang mendalam secara serius untuk bisa menghadirkan suatu tawa.
Jangan cari lucunya tapi cari apa yang di gelishkan” (Raditya Dika).
Stend up comedy di jadikan sebagai sarana untuk berdamai dengan keadaan pada dirinya baik itu permasalahan yang ringan dan berat sekalipun. Dalam dunia stend up comedy setiap komika dapat bercerita selama batas watku yang di tentuka. Untuk menceritakan apa yang menjadi kekurangannya, bagaimana proses terjadi kesialannya, dan mengapa musibah terjadi pada dirinya. Beranjak dari hal tersebut setiap komik terkadang merasa telah melampiaskan dan meluapkan emosinya. Sehingga tidak terjadi kecemasan berlebihan pada dirinya contohnya seperti dibawah ini:
Perkenalkan nama aku anggi wahyuda dan aku cacat fisik, aku kaya gini karena aku korban kecelakaan, aku di tabrak, sama tamia¸ walaupun aku cacat seperti ini, aku ngga pernah susah sama yang namanya cari cewek, jujur teman teman aku pernah selingkuh,loh emang orang kaya aku ngga boleh punya nafsu gitu”. (Anggi Wahyuda).
Stand up comedy memiliki jiwa kesuperioritasan dan korban untuk di jadikan sebagai bahan kelucuan, memahami batas ketersinggungan adalah prinsip dasar seorang komika. Selama seorang komika mengetahui batasan ketersinggungan untuk menyerang suatu individu atau kelompok maka ia telah memasuki keprofesionalitasan seorang komika.
Sulit sekali membuat materi tidak menyinggung, karena bagaimanapun cara kerja suatu “punchline” itu adalah dia butuh objek penderita. (Abdur, Noice)
Sejauh mana objek penderita ini anda dudukkan dalam suatu materi, anda memutarbalikkan dia, menjadikan dia penderita atau dia korbannya. Tetapi, membuatnya menjadi “clean” mengangkat dia dan lain sebagainya tetapi, mendapat kelucuan di akhir tidak masalah, (Mamat)
Seyogyanya seorang komik harus dapat meriset berita dan mengatahui setiap perkembangan yang ada di media sosial untuk bisa menjadikannya sebagai materi stand up comedy. Dari berita yang beredar di media sosial, setiap komik mencari titik kelucuan, dan yang paling penting adalah berita yang benar dan sesuai dengan fakta, agar tidak menyulut kemarahan dan adu domba antar individu atau kelompok. Setelah mengetahui berita tersebut secara benar, maka seorang komik bebas memilih untuk menggunakan struktur penulisan komedi yang akan di gaungkan. Baik itu berupa sarkatimse, slapstick, plesetan, dark joks, rule of there, call back, one liner, dan story teling, berikut penjelesannya:
Sarkatisme merupakan suatu hal yang menyindir tanpa harus memperjelas maksud sindiran, tapi maknanya luas. Sebagai contoh, ketika dalam suatu ruangan ada pemuda yang tampan, dermawan dan rupawan, setiap hari memakai kacamata dan menggantungkan di kepalannya. Salah satu temannya menyindir dengan kalimat, “masnya kerja borongan atau harian?”. Maknannya adalah memakai kacamata itu seperti kegiatan atau aktivitas las besi.
Slapstick adalah gaya komedi tanpa menggunakan verbal, tapi visual atau gerak-gerik. Gaya slaptick lebih menekankan pada pergerakan tubuh, tapi bukan pada Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Sebagai contoh, ketika melihat teman menangis karena cewek di aplikasi omi, terus mempragakan gaya tangisannya di atas panggung.
Plesetan merupakan permainan kata-kata atau memplesetkan kalimat, akan tetapi tetap menjaga keutuhan kalimat, namun berubah makna. Sebagai contoh fahmi orang baik, di plesetkan menjadi fahmi orang biak. Raim laode terbang ke liverpool , di plesetkan menjadi aim laode pasang liverpool, ano gantung, di plesetkan menjadi ano ganteng.
Dark joks merupakan gaya komedi yang mengarah pada arah yang tidak lazim dan menuju pada ranah berbahaya. Ranah berbahaya itu seperti orang terdampak musibah, meninggal, bencana, kehilangan keluarga dan lain sebagainya yang mengarah pada duka. Sebagai contoh,
“Kemarin orang yang berkacamata itu bernama Akmal pergi ke tempat orang yang lagi meninggal, akmal melihat banyak yang lagi bersedih, karena Akmal adalah orang baik. Akmal langsung kepikiran untuk membuat keluarga duka tidak bersedih, pada saat keluarga yang berduka sedang sedih-sedihnya, Akmal langsung goyang tobelo di depan mayat dan mengajak keluarga besar ikut goyang”.
Rule of three merupakan tiga aturan permainan yang berakhir pada kelucuan. Artinya dua aturan itu serius atau membangun asumsi, dan satu aturan itu patahan asumsi. Sebagai contoh, “saya itu adalah orang yang hitam manis, saya sering di nilai yang paling manis setiap kali berjalan kemanapun, kenapa? karena saya selalu jalan sama Akmal yang goyang tobelo di tempat berduka”
Callback merupakan pemanggilan kembali sesuatu yang di anggap lucu, pemanggilan kembali yang di maksud membawakan yang di anggap lucunya saja, tapi dengan elemen plot yang berbeda. Sebagai contoh, ketika teman saya yang suka berkacamata jalan ke mall. Ia melihat cewek lagi duduk sendiri, akhirnya ia memberanikan diri untuk kenalan. Pas mau menanyakan nama, cewek itu menjawab, “saya ngga pesan orang borongan dan harian mas, maaf”.
One liner merupakan cerita yang singkat tapi menghasilkan suatu kelucuan yang biasa di buka pada awal komika tampil. Sebagai contoh, ketika teman yang suka pakai kacamata di kepalanya hadir di acara stand up comedy, komika langsung bisa mengatakan kita telah kedatangan orang yang akan memperbaiki gedung ini. Dia adalah pekerja borongan bukan harian.
Story teling merupakan suatu cerita yang membutuhkan history, dan bercerita secara jelas untuk element plotnya. Sebagai contoh, saya capek kasih contoh, kalau dari contoh 1 sampai cerita 7 di bawa di panggung, sudah bisa menjadi story telling.
Seorang komik menghindari yang namanya plagiat atau menjiplak karya orang lain. Setiap komik memliki keorisionalitasan materi dalam menyampaikan komedi yang akan di gaungkan. Sehingga kalau mau menghasilkan suatu tawa perlu adanya perenungan dan pemikiran yang mendalam. Bahkan materi ingin mengkritisi pemerintah sekalipun ketika ingin menyampaikan di panggung, tidak di perbolehkan untuk menjiplak karya-karya tokoh kritis komika profesional secara utuh. Seperti, karya Pandji Pragiwaksono, Arie Kriting, Abdur Arsyad, dan Mamat Alkatiri. Kalau sudah tahu tidak bisa menjiplak tapi berani membawa karya orang secara utuh di panggung, maka di sarankan untuk jadi penyanyi. Kalau suara jelek, angkat kabel vokalis.
Kesimpulan
Komedi tidak terlepas dari ketersinggungan, merasa unggul dari orang lain, dan membutuhkan korban. Tapi ketika kita memahami batasan, kita justru dapat menciptakan komedi yang dapat membina hubungan baik dengan seseorang. Humor menyangkut setiap aspek kehidupan dan menjadi alat seseorang untuk mencapai kepentingannya. Dengan humor orang bisa mendapatkan pujaan hatinya. Dengan humor orang bisa mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan humor dapat membuat orang melepaskan beban pada dirinya.[*]