Kecamatan Anreapi ikut tampil memeriahkan pembukaan event PIFAF 4th 2019 yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Kamis 01/8/2019. Mereka menampilkan atraksi “Tagari Kampung” sebagai ajang memperkenalkan tradisi budaya masyarakat Anreapi.
Tagari Kampung yang mereka tunjukkan dihadapan para perwakilan Negara-negara yang hadir pada PIFAF 2019 itu, merupakan tradisi turun temurun masyarakat Anreapi.
Masyarakat dahulu Anreapi setelah panen padi, biasanya melakukan kegiatan yang disebut Tagari Kampung sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan yang maha esa. Melalui tradisi tersebut mereka berharap diberikan kesuburan tanah pertanian.
“Kegiatan yang kami tampilkan adalah kegiatan yang orang tua kita dulu sering lakukan”. Ujar Fahri selaku staf di kecamatan Anreapi.
Tradisi Tagari Kampung ini di lakukan dengan membakar Tagari yang merupakan tanaman yang menyerupai kemenyan untuk di jadikan Dupa.
Selain itu dilakukan juga tradisi Mappadendang dengan menumbuk padi secara bersamaan pada Lesung tradisional.
”Tagari yang merupakan taman berupa kemenyan untukdi buat Dupa-dupa”. Tutur Fahri, yang diketahui sebagai staf di Kecamatan Anreapi
“Tradisi ini di lakukan dengan Mappadendang, yaitu menumbuk padi pakai lesung panjang. setiap petani membawa masing-massing hasil panen dan dilakukan dimasing garis keturunan”. Ungkap Fahri
Lanjut Fahri saat di jumpai di stadion S Mengga (01/8), megatakan, tujuan kegiatan ini agar tradisi di tanah Anreapi bisa di ketahui oleh masyarakat luas.
“Supaya masyarakat tau seperti ini budayanya Anreapi “. Tutupnya.
Pawai serta atraksi Tagari Kampung di lakukan perwakilan Kecamatan Anreapi pada PIFAF 2019, dengan melibatakan 50 personil yang terdiri dari Siswa-siswi SMP dan SMA, yang ada di Anreapi.
Polewali Mandar International Folk and Art Festival (PIFAF) merupakan event yang memberikan ruang bagi daerah tuk memperkenalkan tradisi, dan seni budaya. PIFAF sendiri akan berlangsung selama 1 Minggu yang berpusat di Sport Center Polewali Mandar. (pattae.com)*
Penulis: Echi