Berita Dunia
Pasukan Israel kembali menggerebek lingkungan di Nablus pada Jumat (1/3), sebagai bagian dari operasi militer berkelanjutan di Tepi Barat yang dalam pendudukan tentara Israel.
Serangan ini terjadi menjelang bulan suci Ramadan, saat umat Muslim bersiap menjalani hari pertama puasa pada Sabtu.
Menurut saksi mata yang dikutip Anadolu Agency. Tentara Israel menyerbu lingkungan Perumahan Populer di timur Nablus, mengepung sebuah gedung perumahan, dan kemudian mengerahkan bala bantuan.
Sejak bulan lalu, militer Israel telah melancarkan operasi di wilayah utara Tepi Barat, menyebabkan sedikitnya 64 korban jiwa dan ribuan warga terpaksa mengungsi.
Eskalasi militer juga terjadi di Jenin, di mana pada Minggu malam (25/2), tank-tank Israel memasuki kamp pengungsi Jenin. Ini menjadi salah satu serangan militer terbesar sejak tahun 2002.
Otoritas Palestina memperingatkan operasi militer yang terus berlangsung merupakan bagian dari rencana pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Untuk mencaplok Tepi Barat dan mengklaim kedaulatan atas wilayah tersebut.
Jika langkah ini terealisasi, hal ini dapat menandai berakhirnya upaya resolusi dua negara dalam penyelesaian konflik berkepanjangan Israel-Palestina.
Sejak serangan terhadap Jalur Gaza mulai pada 7 Oktober 2023, setidaknya 927 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 7.000 lainnya terluka akibat serangan tentara Israel dan pemukim ilegal.
Sementara itu, Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli 2023 telah menyatakan pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah “melanggar hukum”. Serta menuntut agar semua pemukiman di Tepi Barat serta Yerusalem Timur dievakuasi.
Perkiraan, ketegangan di wilayah tersebut akan terus meningkat jelang Ramadan. Di tengah eskalasi serangan militer Israel yang semakin masif dan kebijakan kontroversial pemerintahan Netanyahu.[*]
Sumber: Anadolu*