Kawan Cilik Wanua Sulolipu Asah Kepedulian Berbagi Takjil Ramadhan

Kawan cilik dari Rumah Baca Wanua Sulolipu begitu antusias, berbagi takjil ramadhan untuk pengguna jalan yang lalu lalang melintas.
Kawan cilik dari Rumah Baca Wanua Sulolipu begitu antusias, berbagi takjil ramadhan untuk pengguna jalan yang lalu lalang melintas.

Bagi-bagi takjil jelang berbuka puasa, bukan lagi pemandangan yang asing. Kali ini kawan dari Rumah Baca Wanua Sulolipu, turut melibatkan kawan-kawan ciliknya berbagi takjil, diperuntukkan bagi pengguna jalan Trans Sulawesi, Jumat 23 April 2021. Tepatnya di lampu merah, sekitar Masjid Agung Syuhada Pekkabata, Kab. Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.

Kawan cilik dari Rumah Baca Wanua Sulolipu begitu antusias, berbagi takjil untuk pengguna jalan yang lalu lalang melintas. Tak terasa takjil habis terbagi. Lampu merah menjadi kode tersendiri, sehingga kawan cilik, mampu dengan sigap menyambangi pengguna jalan.

Rona wajah kawan-kawan cilik Wanua Sulolipu terpancar begitu ceria, meskipun mereka berpuasa, tak menyurutkan semangat, adrenalin terpacu kuat. Hingga kepuasan terteguk, ini tentang kebahagiaan berbagi, naluri kemanusiaan terpanggil secara natural.

Sejak usia anak, jiwa peduli penting untuk dipupuk, sehingga tumbuh subur dan produktif, sepanjang usia zaman lapisan generasi terlahir. Menelisik filosopi nama Rumah Baca Wanua Sulolipu, bermakna sebagai rumah yang senantiasa memantik cahaya pengetahuan, spirit saling memanusiakan. Serta belajar bersama menyalakan obor pengetahuan, demi membangun peradaban lebih beradab.

Kembali kawan cilik berlarian mendekati pengguna jalan, saat lampu merah menyala, penanda lampu merah, hijau, kuning, sebagai saksi bisu, gerak gemulai lincah kawan-kawan cilik Wanua Sulolipu. Yah terpuaskanlah sudah kebahagiaan mereka, sebab takjil terbagi tuntas tak bersisa.

“Saya senang berbagi, memberi itu ternyata asyik, kami tak dapat menggambarkan rasa bahagia berbagi takjil, meski tadi ada satu pengguna jalan, yang menolak pemberian kami. Karena kata bapak itu berikan saja pada yang lain nak, karena saya sudah dapat, di jalan sana ada juga yang berbagi takjil. Yah intinya pengalaman ini benar-benar berkesan,” kata Iksan,salah satu kawan cilik Wanua Sulolipu.

Senja pun mulai menyapa kawan-kawan cilik Wanua Sulolipu, seiring takjil habis terbagi, beduk azan tanda berbuka pun berkumandang merdu, tiba saatnya berbuka puasa, menuntaskan lapar dan haus seharian penuh, lambung-lambung menuntut haknya untuk segera diisi.

“Yah, sederhana saja cara kami memaknai bulan suci ramadhan. Kegiatan berbagi takjil Rumah Baca Wanua Sulolipu ini, semoga keberkahan senantiasa menyertai langkah kita semua, di bulan yang penuh rahmat ini. Berbagi itu indah, pupuk sejak usia anak,” tutup Rahmayani Kamaruddin, selaku Founder Rumah Baca Wanua Sulolipu.[*]