Kebakaran hutan yang bergerak cepat melanda distrik elit Pacific Palisades, kawasan metropolitan Los Angeles, California, pada Selasa (7/1) pagi waktu setempat. Peristiwa ini memaksa ribuan warga mengungsi dan menimbulkan kerugian besar.
Terkenal sebagai “Desa di Tepi Laut,” Pacific Palisades adalah kawasan tenang yang menjadi hunian bagi banyak selebritis Hollywood dan figur terkenal lainnya.
Namun, suasana damai berubah menjadi mimpi buruk ketika api, angin kencang hingga 64 km/jam, menyebar dengan cepat sebagi pemicunya.
Dalam hitungan jam, 200 hektar lahan hangus, dan luas kebakaran hutan membesar hingga hampir 3.000 hektar pada malam hari.
Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California melaporkan kebakaran ini mulai terjadi sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat.
Angin kencang memperparah situasi, dengan kecepatan mencapai 129 km/jam di beberapa wilayah pegunungan.
Kondisi kering akibat curah hujan di bawah rata-rata sejak akhir tahun lalu turut menjadi faktor utama intensitas kebakaran ini. Para ahli mengaitkan fenomena tersebut dengan dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
Sehari setelah kebakaran hutan bermula, api telah menyebar ke beberapa bagian utara dan barat laut Los Angeles. Tragedi ini menewaskan lima orang dan menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan.
Sebanyak 70.000 penduduk terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Selain itu, kebakaran ini menyebabkan pemadaman listrik yang memengaruhi 1,5 juta orang di California selatan.
AccuWeather memperkirakan kerugian akibat bencana ini mencapai 52-57 miliar dolar AS (setara Rp844-926 triliun).
Pada Rabu malam, kebakaran meluas hingga Hollywood Hills, dengan api menjangkau lebih dari 60 hektar di sekitar Runyon Canyon.
Lokasi ini hanya beberapa kilometer dari Hollywood Boulevard, tempat bersejarah Walk of Fame. Sehingga jumlah kebakaran aktif di Los Angeles meningkat menjadi lima titik.
Lebih dari 100.000 penduduk harus meninggalkan rumah mereka. Meskipun lebih dari 15 unit pesawat pemadam dikerahkan, petugas pemadam kebakaran mengaku kewalahan menghadapi intensitas kebakaran yang terus meningkat.[*]