Kelompok Usaha Abon Ikan Ibu-ibu Dusun Bajoe Membuka Peluang Kerja

kelompok usaha abon ikan sedang beristirahat setalah proses pengemasan hasil olahan ibu-ibu dusun Bajoe
Kelompok usaha abon ikan sedang beristirahat setalah proses pengemasan hasil olahan ibu-ibu dusun Bajoe, Desa Rea Timur, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar.

Sekelompok ibu-ibu nampak sibuk mengemas hasil ikan yang telah mereka olah menjadi abon. Seperti itulah kegiatan Kelompok Usaha Abon Ikan Gowes Pantai Bajoe, di Desa Rea Timur, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar.

Kelompok Abon Ikan Gowes Pantai Bajoe, memulai usaha sejak awal bulan Mei tahun 2019. Beranggotakan 6 orang, kelompok usaha yang dirintis para ibu-ibu Dusun Bajoe ini, bergerak dalam bidang pengolahan abon ikan.

Sebagian besar masyarakat Dusun Bajoe ber-profesi sebagai nelayan. Hidup di dekat laut sebagai modal, dengan hasil ikan yang melimpah. Nelayan masyarakat Bajoe memilih mengolah ikan hasil tangkapan mereka menjadi abon.

‘’Karena disini tempatnya ikan,  baru ibu ibunya ndak ada pekerjaan, jadi makanya kami bentuk kelompok seperti ini.’’ Tutur Ibu Nur, salah satu perintis kelompok usaha Abon Ikan Gowes Pantai Bajoe saat ditemui di lokasi pengolahan, Senin (07/10).

Kelompok Abon Ikan Gowes Pantai Bajoe, memulai usaha dengan sistem patungan yang mereka kumpulkan dari ke 6 anggotanya. Hasil patungan ke 6 ibu-ibu tersebut sebesar Rp 5.000, menjadi modal awal untuk membeli rempah-rempah dan kemasan.

Keuntungan yang didapat dari hasil penjualan olahan abon ikan kelompok usha ibu-ibu warga dusun Bajoe tersebut, tergantung dari pesanan. Mereka menjualnya dengan harga Rp 10.000 / kemasan.

Biasanya, mereka mendapat pesanan saat ada acara nikah, dan aqikah. Selain itu, mereka juga mengecer abon ikan olahan-nya ke berbagai warung. 

Ikan yang dipilih sebagai bahan dasar menjadi olahan abon yaitu, jenis ikan Cucut, atau masyarakat sekitar sebut sebagai “Bale Bano”.

Selain memberdayakan perempuan melalui kelompok usaha Abon Ikan Gowes Pantai Bajoe, hal ini juga sebagai penambah ekonomi rumah tangga mereka.

“Saya selaku Kepala Dusun sangat bersyukur atas inisiatif dari ibu ibu yang ingin membuat usaha sendiri yaitu berupa pengolahan ikan yaitu abon”. Tutur Sanusi, Kepala Dusun Bajoe, Desa Rea Timur, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Senin (07/10).

“Ini merupakan salah satu wujud keinginan ibu-ibu untuk membantu bapak-bapak memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam istilah sibali parri (saling membantu)”. Ungkapnya

Selain menjadi usaha para ibu-ibu dusun Bajoe, tambah Pak Sanusi, juga mendorong anak-anak yang tadinya malas mengkonsumsi ikan, menjadi gemar mengkonsumsi ikan yang diolah menjadi abon.

“Dan salah satu upaya juga yang dilakukan ibu-ibu ini, mendorong anak-anak yang biasanya malas makan ikan. Dengan adanya olahan seperti ini (abon ikan), Alhamdulillah.., tadinya malas makan ikan, sekarang sudah mulai mengkonsumsi ikan”. Tambahnya

Sebagai kepala Dusun, Pak Sanusi berharap agar warganya yang memulai kelompok usaha abon ikan, agar tidak patah semangat. Selain itu, ia juga berharap adanya bantuan dari pihak pemerintah agar usaha warganya tersebut lebih maju lagi.

‘’Untuk kelanjutan abon ikan ini, yang pertama yaitu, saya berharap supaya ibu-ibu tidak jenuh melakukan kegiatan yang digelutinya. Intinya, mereka ada keinginan untuk terus memajukan usahanya”. Harapnya

“Kedua, mungkin ada sedikit uluran tangan dari dinas terkait mengenai pengembangan usaha dari ibu-ibu ini. Karena saya liat, alat yang mereka pakai itu, termasuk alat pengering abon itu, masih sangat sederhana.’’ Tambahnya.

Selain olahan ikan abon, Pak Dusun Bajoe tersebut juga mengajak masyarakatnya, utamanya para ibu-ibu nelayan aktif bersama dalam wirausaha. Bukan hanya fokus pada usaha pengolahan abon ikan saja, tapi juga dengan olahan lain, seperti ikan Crispy. [pattae.com]

Penulis: F2*