Puncak kegiatan menyambut Hari Jadi ke-60 tahun Desa Batetangnga, berbagai hiburan bernuansa kesenian tradisional, digelar untuk menghibur warga Batetangnga maupun para tamu undangan yang hadir.
Ketua Pelaksana Kegiata Hari Ulang Tahun atau HUT ke 60 Desa Batetangnga, Syahruddin, menyampaikan, pada malam puncak kegiatan, ditampilkan sejumlah kesenian tradisional seperti Rebana khas Suku Pattae, dan tari-tarian tradisional.
Penampilan kesenian tradisional tersebut, bertujuan tidak hanya menjadi pelengkap malam perayaan untuk memberikan hiburan. Namun juga sebagai bentuk promosi seni budaya yang ada di Desa Batetangnga.
Adapun kesenian yang ditampilkan yaitu, Rebana khas masyarakat Pattae (Batetangnga) Seni tari serta, seni beladiri (Mancaq).
“Penampilan rebana dan seni tari serta pertunjukan seni bela diri, tidak hanya disuguhkan untuk menghibur warga dan para tamu undangan. Namun juga sebagai ajang promosi. Bahwa, di kampung Batetangnga ini, terdapat kesenian tradisional yang patut untuk dilestarikan dan diketahui masyarakat luas,” ungkap Syahruddin pada malam perayaan HUT ke 60 Tahun Desa Batetangnga, Minggu (9/1/2022).
Pencak Silat (Mancaq) Khas Pattae Rebana dengan Tariannya Tarian Tradisional
Antusian warga kampung mengikuti rangkaian acara malam perayaan hari jadi Desa Batetangnga, sangat tinggi. Hal itu dilihat dari partisipasi warga dari tiap dusun, membuka stan masing-masing. Dengan menyediakan aneka kuliner khas, yang siap untuk disantap bersama. Baik untuk para tamu, maupun warga desa Batetangnga itu sendiri.
Tak hanya itu, pada malam HUT ke 60 Tahun Desa Batetangnga. Dirangkaian juga dengan launching logo Desa Batetangnga. Logo tersebut nantinya, menjadi simbol kampung yang biasa dijuluki daerah wisata, pendidikan, dan kampung religius.
Kegiatan yang diselenggarakan di halaman kantor Desa Batetangnga, dihadiri juga Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, dan sejumlah tokoh adat dari daerah lain.[*]