Almarhum Al fattah, bayi yang diduga meninggal pasca melakukan vaksin di Puskesmas Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, 25 Juni yang lalu. Menyisakan duka mendalam bagi kedua orang tua bayi, dan keluarga yang ditinggalkan.
Diketahui, almarhum Al Fattah, merupakan anak pertama dari pasangan Sultan dan Rusmiati warga desa Patampanua Kecamatan Matakali. Mereka sangat terpukul, terutama ayah kandung almarhum yang selama ini, berada diperantauan mencari nafkah demi isteri dan sang buah hati harus melihat sang buah hatinya dalam keadaan tak bernyawa.
Kepala Puskesmas Matakali dr Ahmad menampik jika penyebab meninggalnya bayi tersebut, bukan karena di vaksin. Ia berdalih jika bayi meninggal karena Bronchopenumoni (peradangan paru-paru akibat virus).
Pihak puskesmas Matakali bertolak ke rumah duka menyampaikan klarifikasi atas kasus tersebut. selain ia juga menyampaikan duka cita dan permohonan maaf kepada keluarga atas kejadian itu.
“Kami sudah 8 tahun disini, barusan ada kejadian seperti ini, artinya kegiatan-kegiatan imunisasi yang kita lakukan disini selalu berdasarkan SOP yang ada seperti itu… Alhamdullillah, mereka sangat setuju dan mereka..ee permintaan maaf kami diterima” tutur dr Ahmad

Lain halnya dengan Pihak Keluarga saat mendengar pernyataan dari petugas. Pihak keluarga belum puas dengan penjelasan pihak Puskesmas. mengenai hal itu, pihak keluarga akan mendiskusikan lebih, tentang langkah apa yang akan ditempuh untuk menyelesaikan masalah tersebut.
” Saya belum Terima karena belum ada kejelasan, dan saya akan mencari solusinya. Karena belum puas dengan penjelasan dan akan memikirkan tentang langkah yang akan diambil,” Ujar Rusman, Kakek Almarhum Al Fattah.
“Kesimpulan pertemuan ini apa? mana? tapi mereka belum menjawab. Cuma meminta maaf saja, apakah kesimpulannya itu meminta maaf atau bagaimana?”. lanjutnya
Kelurga korban lainnya, Indah mengatakan, setelah mendapatkan vaksin dari Puskesmas Matakali, ponakannya itu mengalami pendarahan yang keluar tak beraturan di bekas suntikan lengan bayi
“Kami mengira ini hanya demam biasa karena biasanya anak yang habis disuntik memang panas badannya namun tidak lama kemudian Al fatah terus menangis dan kejang-kejang,” ungkapnya saat di temui di rumah duka, Rabu 01/7/2020.
Selain itu, Ia mempertanyakan prosedur pemberian vaksin yang dilakukan oleh pihak PKM Matakali. Pasalnya pelayanan yang diberikan tidak seperti biasanya. Sebab, sebelum di vaksin, bayi tersebut tidak di timbang dulu. Malah, diarahkan ke petugas suntik vaksin. Ia juga meras dicuekin petugas saat memberikan pelayanan.(sulfa*)