Pejabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik menerima kunjungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Gedung PKK Sulawesi Barat, Senin (10/11/2022). Kunjungan tersebut dalam rangka Lokakarya Strategi Percepatan Penurunan Stunting di Sulawesi Barat.
Lokakarya yang di laksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulbar sebagai tindak lanjut kerjasama Pemprov Sulbar dan Jawa Tengah.
Angka stunting Sulbar tertinggi kedua secara nasional. Yaitu berada di rangking 33 dari 34 provinsi se-Indonesia dengan prevalensi sebesar 40,3 persen tahun 2019 dan turun 33,8 persen pada 2021.
Meski mengalami penurunan, angka tersebut masih sangat memprihatinkan. Sehingga hal itu menjadi perhatian serius Pemerintah Sulbar.
“Semoga ini membawa semangat luar biasa dari Jawa Tengah, kita berharap dapat di berikan pemahaman dan pengetahuan yang sangat komprehensif terkait stunting dan sistem yang di gunakan dalam Survey Penilaian Integritas,” ungkap Akmal Malik, selaku Pj Gubernur Sulbar saat menyambut kehadiran Gubernur Jawa Tengah.
Lanjut Akmal Malik, menyampaikan, kolaborasi yang dilakukan Pemprov Sulbar bersama Jawa Tengah dalam hal mengentaskan masalah stunting dan mengenai integritas.
Sebagai provinsi yang terbilang masih muda. Tentu, kolaborasi Sulbar dengan Pemprov Jateng menjadi kesempatan belajar untuk lebih baik lagi kedepannya.
“Semangat belajar inilah yang menjadi keinginan Sulbar mengundang untuk hadir, mengunggah spirit kami, menggugah semangat kami untuk lebih baik kedepan,” ucapnya.
Ia berharap, kolaborasi yang dibangun dapat menghasilkan sebuah perubahan yang dapat membawa Sulbar yang maju dan sejajar dengan daerah lain.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan langkah yang dilakukan Sulbar berkolaborasi sangat lah baik. Sebagai ruang berbagi pengalaman atas pencapaian penurunan angka stunting.
“Jawa Tengah tidak hebat amat, tapi kita bisa cerita karena pasti kondisinya berbeda. Kami punya pengalaman yang pak Akmal ingin sharing terkait stunting dan integritas,” ucap Ganjar.
Ganjar mengaku, sengaja membawa beberapa tim seperti Bappeda, Kadis Pendidikan. UMKM dan beberapa OPD untuk sharing terkait teknis intervensi yang akan di lakukan.
“Stunting itu data, lalu treatment, kolaborasi antar OPD. Membangun integritas harus di mulai dari contoh, nah contoh itu harus konsisten bagaimana tidak korupsi. Tidak menerima gratifikasi, pengelola LHKPN dan itu menjadi semangat,” ucap Ganjar.
Itu pun harus di kolaborasikan dengan DPRD. Sebagai provinsi yang masih muda, memiliki SDM yang baik, harus sepakat metode dan metodologi yang progresif dan revolusioner.
“Dan itu harus di mulai dari pemimpin,” kata Ganjar.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunna Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sulbar Junda Maulana, menjelaskan, lokakarya yang di lakukan menjadi istimewa, lantaran ikut hadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Stunting menjadi Issu nasional dan menjadi fokus perhatian pemerintah. Sehingga di butuhkan penanganan dan pencegahan secara terpadu.
“Kita berharap dari pertemuan ini kita memperoleh masukan dan rekomendasi strategi percepatan penurunan stunting kedepan,” tutupnya.
Pada kegiatan tersebut hadir para Bupati /Wakil Bupati se-Sulbar, Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi, Kapolda Sulbar, Irjen Pol.Veddy Iskandar Bitticaca, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, Ketua TP PKK Jateng, Atikoh Ganjar Pranowo, pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar dan Pemprov Jawa Tengah , dan undangan lain.[rls]*