Komunitas Blantara Tawaf Cinta Ramadan Ke Desa Peburru

Bertajuk Tawaf Cinta Ramadhan komunitas Blantara kelililing Desa Peburru. Salah satu Program Ramadhan dikemas dalam kata Tawaf yang artinya keliling menebar rasa kepedulian, menebar kebermanfaatan dan mengambil sari pengetahuan dari tetua kampung. Menikmati alam sejuk dan indah, disuguhkan sebagai media healing yang asyik tentunya.

Tepat tanggal 9 April 2022 pukul 15.00 WITA tim Tawaf Cinta Ramadan mulai berderap menuju lokasi dengan mengendari motor. Titik tempuh dari pusat kota sekitar 2 jam. Jalan kadang menukik menjadi tantangan yang asyik, sebab panorama dan kesejukan alam hadir memanjakan mata.

Tim Tawaf tiba di Dusun London di kediaman kawan Dirman, salah satu pemuda kampung yang energik dan ramah. Alhamdulillah menikmati sajian buka puasa sembari mempersiapkan diri untuk agenda ceramah dan tarwih bersama.

Sejuk terasa tiba-tiba perkampungan diselimuti kabut, berangkatlah kami ke Dusun Puspo, kampung yang bersebelahan dengan Dusun London, awalnya kami bercanda, wow kita ada di London gaes. Tenyata di Polewali Mandar ada London, sebuah perkampungan yang masyarakatnya masih sangat memegang teguh kearifan lokal. Tentu jauh beda dengan Negara London di luar sana.

Tibalah kami di Masjid Al Furqan, Dusun Puspo, Desa Peburru. Kawan Syahrul berceramah mewakili Blantara sebagai Da’i muda, temanya ringan-ringan tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu ringan. Sederhana mengungkapkan tentang pentingnya mempelajari dan memahami ilmu. Bahasa yang lugas menjadikan jamaah pun bisa menangkap pesan moralnya.

Esensinya Blantara hadir bukan untuk datang menggurui, namun ingin memetik sari pengetahuan yang ada di kampung. Inilah salah satu spirit kenapa tawaf cinta ramadan hadir, karena ingin mengelilingi segala sumber-sumber pengetahuan dan potensi lokal di Desa Peburru.

Bantuan Al-Qur’an dan Buku Iqra diserahkan ke bapak imam, disaksikan para jamaah. “Kami berterima kasih kepada Blantara telah datang membawakan Al-Qur’an dan buku Iqra, di Masjid ini memang masih sangat membutuhkan, dan akan kami bagi juga ke pengaji kampung,” ungkap Bapak Imam Masjid Al-furqan.

Lingkaran bincang santai pun tercipta di dalam masjid, membincang tentang apa pentingnya baca buku, apa fungsinya rumah baca hadir di tengah-tengah perkampungan, dan banyak hal yang juga diceritakan oleh pemuda tentang kondisi sosial dan pendidikan yang ada di Desa Peburru.

Alhasil munculah niat di hati para tokoh masyarakat dan pemuda setempat untuk membuat satu taman baca. Yah tentu niat tersebut disambut baik, sebab bagian dari upaya untuk mengembangkan literasi agar ruang-ruang produktif semakin tercipta.

Tim Tawaf pun bergeser ke kediaman kawan Dirman, malam ini memesrai ketenangan kampung Peburru, kembali beberapa tetua kampung mendatangi dan melingkar sembari bercerita tentang problematika yang ada di kampung.

Diskusi santai begitu asyik ditemani dengan racikan kopi hangat, seseduh perbincangan malam tidak terasa tembus pukul 01.00 WITA lewat beberapa menit. Saling memberi nutrisi pengetahuan dan tentu ini adalah ruang produktif.

Waktu sahur pun tiba-tiba membangunkan, dan pagi menyambut begitu sejuknya. Segeralah tim Tawaf bersiap-siap untuk segera melanjutkan aksi penyerahan kado cinta untuk adik penderita gizi buruk.

Kurang lebih 20 menit tibalah kami di kediaman klien anak, yah rasa haru menyaksikan, usia 8 tahun harusnya sudah aktif berlari, kini dia harus menikmati hari-harinya di pangkuan ibu dan diatas ayunan. Sebab kakinya tak mampu berdiri tegak.

“Ini bingkisan sederhana dari Blantara, sebagai awal perkenalan, izinkan kami menyerahkan niat sedekah dari donatur, semoga menjadi pertemuan kita dihari-hari selanjutnya, adik kuat yah, Insya Allah kau akan kembali sehat dan tumbuh tangguh menjadi lelaki hebat dan cerdas,” ungkap Syahida pegiat literasi Blantara sembari menggendong dan mendekapnya dengan mata berkaca-kaca dilengkapi senyuman manisnya.

Titik selanjutnya adalah mengunjungi salah satu icon di Desa Peburru, Goa Liang Siba’ba. Seorang ibu siap mengantarkan kami ke lokasi. Hati terasa lega sebab ada pembuka jalan, tentu mengunjungi tempat-tempat seperti ini, apalagi sesuai yang diceritakan tetua kampung semalam bahwa Goa Liang Siba’ba punya nilai mistik dan sejarah yang mana masyarakat masih sangat percaya akan memelihara tradisi mengunjungi Goa tersebut.

Wow dua goa yang berhadapan, kenapa diberi nama Goa Siba’ba karena pintu goa tersebut saling berhadapan. Meski bukan organisasi pencinta alam, Blantara pun memahami bahwa mengunjungi goa memiliki kode etik. Alhamdulillah spot foto dalam goa menjadi kenangan yang indah. Hadir membawa pulang foto dan video keren, bersama cerita misteri tentang goa dengan segala keindahannya. Terima kasih guru-guru kehidupan.

Disepanjang perjalanan pulang masih di Desa Peburru, tim Tawaf pun singgah di salah satu makam Tokoh yang senantiasa dianggap sebagai Tosalama di kampung tersebut, makam Tuan Da’ala. Berziarah sebagai media penyambung silaturahmi, di luar dari kehidupan nyata, mengunjungi makam Tosalama sebagai media mentafakkuri jejak juang tokoh, dan bertawassul.

Yah, segala sesuatu tidak tejadi begitu saja, namun tidak terlepas dari ketetapan Maha Mistik menciptakan alam dan segala isinya. Masihkah kita sombong dan angkuh sebagai manusia?.

Tawaf cinta Ramadan di Desa Peburru telah selesai, tim Tawaf pun segera pulang dengan sebuah pesan dari kawan yang juga pemuda kampung, setia menerima, menemani berkeliling/bertawaf.

“Kami berterima kasih sesederhana ini jamuan tersuguhkan, kami menunggu ruang temu selanjutnya, niat membangun rumah baca di kampung ini semoga kawan Blantara mampu menjadi jembatan khususnya pengadaan buku dan berbagi pengalaman teknis mengelola rumah baca,” tutup Dirman selaku pemuda Desa Peburru yang juga aktif sebagai mahasiswa Unasman dan aktifis PMII Polman.

Report

What do you think?

50 Points
Upvote Downvote

Written by Karmila Bakri

Perempuan petualang_perakit kata, Karmila Bakri, asal dari Polman_Sulawesi Barat. Lahir di Dara 19 agustus 1985, bergelut di media online Pattae.Com. Aktif di komunitas literasi Blantara, bergerak juga di kegiatan sosial, pendampingan perempuan, lansia dan difabel.
Ayo baca alam, baca manusianya, agar kita mampu bijak memperlakukannya!

Pelebaran Jalan Wisata

Wacana Pelebaran Jalan ke Lokasi Wisata Batetangnga Kembali Dibicarakan

Anggota DPRD Polman Dipanggil KPK

15 Mantan dan Anggota DPRD Polman Dipanggil KPK