Lumpuh Sejak Kecil, Aco Polo Warga Polman Butuh Uluran Tangan

PaTTaE.com | Lumpuh Sejak kecil, Aco Polo (42) dengan keterbatasan ekonomi, hanya bisa pasrah dan mengharapkan bantuan kepada para dermawan, tuk bisa menutupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Sudah 27 Tahun, Aco Polo, warga Dusun Batupapan, Desa Duampanua, Kecamatan Anreapi, Polewali Mandar mengalami kelumpuhan. Derita itu ia dapat saat memanjat kelapa untuk dijual.

“Sejak jatuh, saat masih SD, kalo tidak salah Tahun 1989, pas setalah jatuh, tak bisa berjalan lagi sampai sekarang” Ungkap Aco Polo, ketika kontributor pattae.com menyambangi dirumah miliknya, Jumat 01/02/2019.

Sejak umur 18 Tahun, ia telah menjadi anak yatim piatu, kedua orang tuanya telah meninggal. Kini, ia bertarung hidup dengan keterbatasan ekonomi dan kondisi kaki yang lumpuh sejak kecil.

Hidup dirumah sederahana, ia tinggal bersama adik kandungnya, Parrang (40) yang juga diketahui tak memiliki pekerjaan tetap. Hanya bisa membantu kakaknya yang mengalami kelumpuhan.

Parrang mengatakan, Kakakanya Sempat ke Rumah Sakit yang ada di Polewali Mandar tuk berobat. Namun, karena keterbatasan biaya, akhirnya memilih pulang meski belum sembuh dengan sempurnah.

“Saat itu (1992), sempat kerumah sakit Polewali, dan diyatakan kemungkinan masih bisa berjalan tapi, pengobatan tidak dilajutkan, karena biaya tidak ada” Ungkapnya

Lumpuh sejak kecil, Aco Polo butuh uluran tangan
Dirumah inilah, Aco Polo yang lumpuh sejak kecil tinggal bersama saudaranya.

Saat kedua kakinya mengalami kelumpuhan, Aco Polo mengaku, tak bisa berbuat banyak untuk bisa menutupi biaya hidupnya sehari-hari.

Memanjat kelapa untuk dijual, tak bisa lagi ia lakukan. Meskipun kedua kakinya lumpuh, ia tetap masih bisa beraktivitas dengan cara merangkak memungut kelapa yang jatuh di halaman rumah miliknya.

Kelapa yang ia pungut tersebut, kemudian dijual kepada warga sekitar, dengan harga Rp 1.000 per ikatnya. Ia biasa menjual kelapa sebanyak tiga ikat setiap harinya.

Mengajar warga sekitar tuk belajar mengaji, juga ia lakukan tanpa dipungut biaya, hanya bantuan insentif dari pemerintah daerah Polewali Mandar bagi guru ngaji yang ia dapat.

Aco Polo berharap kepada pemerintah setempat, untuk bisa memberikan bantuan berupa pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas tuk bisa membuka usaha mandiri.

“Sangat besar harapan saya kepada Pemerintah, khususnya Pemerintah setempat, mudah-mudahan mereka (pemerintah). Punya cara atau usaha, supaya bisa membantu, terutama kebutuhan sehari”. Harapnya

Kontributor Pattae.com: Tato*