Bangunan Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Kejuruan Tekhnologi Industri Mandar roboh usai diterjang angin puting beliung di Desa Rumpa. Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Dari pantauan dilapangan, Bangunan sekolah yang terbuat dari kayu ini rata dengan tanah setelah sejumlah tiang penyangga patah akibat tidak mampu menahan kerasnya terjangan angin puting beliung.
Lanjut, Bangunan tersebut terdiri dari ruangan kelas dan ruangan guru itu ambruk dan menimpa perabotan yang ada di dalam ruangan, seperti meja, kursi papan tulis dan rak buku.
Bahkan saat di hantam angin puting beliung bangunan yang berukuran sekitar 10×40 ini bergeser sejauh lima meter dari lokasi bangunan itu didirikan.
Kepala Sekolah Madrasa Aliyah Kejuruan, Andi Astri Bandarso, mengatakan, kejadian robohnya sekolah ini terjadi pada Minggu (26/2) sore hari. Dimana, saat kejadian kondisi sekolah dalam keadaan kosong tidak ada aktifitas belajar mengajar.
“Saat kejadian kebetulan saya ada di rumah, tiba tiba ada telfonnya mantan dusun Rumpa, bahwa ada bencana yang terjadi di sekolah ada angin puting beliung. Karena rumah saya jauh jadi saya hari senin ini lihat situasi dan kondisinya,” kata Andi Astri, di lokasi, Senin (27/2/2023).
Selain merobohkan bangunan sekolah, kata Kepsek saat di hantam angin puting beliung. Bangunan yang berukuran sekitar 10×40 ini bergeser sejauh lima meter dari lokasi bangunan itu didirikan.
“Kalau saya lihat tadi lemari, atap dan bangunannya bergeser ada beberapa meter karena dibawa oleh angin. Bangunan bergeser diterbangkan sekitar 5 meter ke sebelah kiri dari pondasi,” ujarnya.
Lebih jauh ia menegaskan jika gedung sekolah mengalami kerusakan cukup berat dan tidak dapat digunakan lagi. Untuk itu, proses belajar mengajar untuk sementara waktu dilakukan secara daring.
“Kalau jumlah siswa disini sesuai data ada lebih dari 70 siswa. Saya infokan ke guru dan siswa proses belajar mengajar dilakukan secara daring selama 2 Minggu ke depan,” ujarnya.
Ia pun berharap pada pihak yang berwenang dalam hal ini Pemerintah atau stakeholder yang bersangkutan dapat memberi perhatian. Berupa bantuan agar generasi bangsa dapat belajar dengan nyaman.
“Kami menunggu bantuan tenda agar proses belajar mengajar bisa dilanjutkan. Karena yang namanya pembelajaran itu bisa dilakukan dimana saja yang penting kita mau belajar dengan baik,” tambahnya.[*]