PaTTaE.com — Polewali | Mahasiswa dan Pihak RSUD Bertemu. Sebelumnya, mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Polewali Mandar dan Aliansi Polewali Mandar. Kembali melakukan aksi dengan mendobrak Kantor Daerah Kabupaten Polewali Mandar, selasa(7/7/2020).
Aksi yang dilakukan puluhan mahasiswa itu, masih berkaitan dengan kasus Ibu Anni, yang beberapa waktu lalu kehilangan buah hatinya yang masih dalam kandungan akibat lambannya pihak rumah sakit daerah polewali menangani pasien tersebut.
Di iringi dengan orasi yang begitu menggelegar di telinga sampai adzan berkumandang bertanda sudah masuk waktu Dzuhur para demonstran tidak peduli lagi, mereka tetap melanjutkan teriakan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah Polman.
Setelah melakukan aksi, para demonstran lanjut audiens di ruang Asisten Perekonomian dan Pembangunan. Para perwakilan mahasiswa masuk bersama keluarga korban, termasuk nenek dari bayi yang meninggal di rumah sakit beberapa waktu lalu.
Dalam ruangan tersebut, satu persatu mahasiswa dari organisasi PMII dan AMB itu mendorong pencopotan Plt Direktur RSUD Polman dr.Emy. selain itu, para perwakilan mahasiswa itu juga memaksa pihak pemerintah untuk dipertemukan dengan dokter yang menolak menangani ibu Anni.
“Bagaimana caranya kita bisa menjalankan forum kalau orang yang bersangkutan tidak ada di Forum,” ucap seorang mahasiswa yang diketahui dari organisasi PMII Polman
Salah satu perwakilan mahasiswa yang tak diketahui namanya itu, mengatakan pertemuan ini tak membuahkan hasil, karena yang mahasiswa inginkan adalah dihadirkannya salah satu dokter yang menolak penanganan ibu Anni di RSUD Polman.
“Inilah hasilnya pak!! Omong kosong! Karena kenapa, yang kita mau minta adalah orang yang pada saat itu ada. Supaya kita semua tau, media tau, masyarakat tau,” pungkasnya
Lanjutnya, “Tetapi apa? Lagi-lagi etika, aturan, tetapi lagi-lagi apa yang kita mau itu dilanggar”.

Pembicaraan dr. Emy dan Sekretaris Daerah yakni Bebas Manggazali di forum, sempat ditegur perwakilan mahasiswa karena merasa diabaikan saat berbicara.
“Tabe pak, tabe pak, sahabat saya lagi berbicara pak. Ini forum pak, hargai orang berbicara. Jangan membuat forum dalam forum pak, ini keadaan formal pak”. ucap Mamat menegur Sekda polman.
Bebas Manggazali selaku Sekda Polman pun menampik mahasiswa itu dengan mengatakan. “Saya mau tanya dek apakah betul tidak bisa mengajukan,” tuturnya
Lalu di tambahkan direktur RSUD Polman dengan mengatakan. “Sampaikan saja pak, tapi tidak disini pak, ditempat lain”. tambah dr.Emy kepada mahasiswa itu.
Mendengar keterangan dr.Emy tak diterima mahasiswa. Mereka mengangap, dia (dokter Emy) menginginkan dokter yang menolak pasien ibu Anni, dipertemukan ditempat lain. Sedangkan pihak mahasiswa dan Aliansi Masyarakat Balanipa menolak karena dianggap ada yang disembunyikan.
Dari pertemuan tersebut, mahasiswa merasa tak puas dan melanjutkan aksi di depan kantor Bupati. Para mahasiswa tetap melanjutkan aksi, untuk mengawal kasus bayi Ibu Anni warga Balanipa.[*]