Menjadi ladang mafia minyak skala kecil, mantan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) Nasrullah, menyoroti SPBU yang ada di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
“Anehnya, beberapa SPBU yang ada di Polman ini antrinya terlalu panjang, kadang sudah antri berjam-jam pas sudah dapat giliran sudah habis,” ungkap Nasrullah saat ditemui di Manding, Kamis (23/11/2023).
Setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU yang ada di Polman ini itu, menurutnya, ada mafia-mafia kecil yang bermain. Hal itu kata Nasrullah, menimbulkan antrian panjang dan kosong terus terjadi.
Sebagai putra asli daerah Sulbar, Ia mengaku kecewa dengan kondisi SPBU di Polman saat ini. Sepanjang jalan di SPBU hanya dua pemandangan kalau bukan antrian panjang berarti kosong.
“Kadang ngga antri ternyata pas masuk ternyata BBM nya tidak ada (kosong),” tuturnya.
Hal tersebut tentunya menjadi keresahan masyarakat Polman, khususnya pengendara yang melakukan perjalanan Polman-Makassar, Polman ke Mamuju dan begitupun sebaliknya.
Ia mengaku pernah menemui satu kasus dibeberapa SPBU, dimana mereka lebih condong melayani jerigen ketimbang pengendera pribadi.
“Itulah yang menjadi salah satu penyebab stok di SPBU itu mengalami kekurangan yang sesungguhnya pemilik kendaraan seperti kita ini sangat rentan memperoleh bahan bakar minyak tersebut,” ujarnya.
Mirisnya, hanya SPBU yang ada di Polman saja seperti ini!! di daerah lain jarang sekali ada antrian panjang yang hampir setiap hari dijumpai.[*]