Genjot ketertinggalan program Imunisasi pasca pandemi Covid-19. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menggelar Bulanan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dengan menarget 74.300 Anak se Kabupaten Polman.
Kepala Bidang pencegahan penyabaran penyakit Dinas Kesehatan Polman dr Gunaldi, menyebutkan, semenjak pandemi 2 tahun terakhir ini, Imunisasi di Kabupaten Polman mengalami penurunan sekitar 30 persen.
Alasan belum terverifikasinya secara keseluruhan, kata Gunaldi, karena beberapa puskesmas masih ada yang belum memasukkan data realnya.
“Untuk sasaran saat ini mungkin sekitar 72 ribu karena masih ada puskesmas yang data sasarannya belum terverifikasi,” terang dr. Gunaldi di SDN 066 Pekkabata, Rabu (18/5/2022).
Program Imunisasi Pemkab Polman, disambut baik Kepala Sekolah SDN 066 Pekkabata Erniwati. Kata dia, pandemi COVID-19 telah memicu penurunan program imunisasi terendah dalam beberapa dekade di tingkat global.
“Covid-19 telah mengakibatkan cakupan imunisasi rutinitas lengkap anak menjadi sangat rendah, dan untuk mengurangi cakupan rendah tersebut. Pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional () dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia,” ungkap Kepala Sekolah SDN 066 Pekkabata Erniwati
Ketakutan akan Covid-19 membuat masyarakat lengah, kata Erniwati padahal penyakit-penyakit lainnya pun bisa sangat menular dan berbahaya untuk anak-anak seperti difteri, tetanus, campak, rubella dan polio.
Menurutnya, Program BIAN merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia khususnya generasi di Polman terhadap penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi.
Sebelumnya pihak sekolah juga telah melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa terkait pentingnya imunisasi tersebut.
Sementara orang tua siswa merespon baik adanya Imunisasi yang dilakukan di sekolah, salah satunya Diana ibu dari Muhammad Arif Ramadhan siswa kelas 5 SDN 066 Pekkabata mengaku tidak keberatan jika anaknya di Imunisasi demi ketahanan imun tubuh anaknya agar tidak terkena penyakit difteri, tetanus, campak, rubella dan polio.[*]