Oleh: Mutmainnah Basri
Polewali Mandar merupakan Kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Barat, daerah yang memiliki julukan “Bumi Tipalayo” yang memiliki arti segenap unsur atau sesuatu yang indah. Polewali Mandar memiliki 16 Kecamatan, 144 Desa dan 23 Kelurahan. Polewali Mandar ini menjadi salah satu penyangga perekonomian di Provinsi Sulawesi Barat. Salah satu Desa di daerah ini yang memiliki sumber daya alam yang melimpah adalah Desa Poda.
Berbicara tebtang Desa Poda, merupakan salah satu wilayah yang menyimpan kenangan suasana yang damai, tentram dan tenang. Jauh dari suasana perkotaan yang bising Dan keramainnya serta polusi udaranya.
Suasana Desa Poda yang sejuk, debgan pepohonan yang rindang, suara aliran sungai mandar yang jernih, serta keindahan panorama alam yang begotu indah membuat siapapun yang datang ditempat itu akan merasa nyamabn.
Masyarakat Poda memiliki mata pencaharian yang beragam seperti petani, pekebun, pembuat gula merah dan peternak kambing dimana yang bekerja bukan hanya orang tua tetapi terkadang juga ada anak-anak mereka yang sekedar ikut membantu orang tua atau juga bahkan mengerjakannya sendiri.
Gula Merah atau mayoritas masyarakat Indonesia menyebutnya gula aren juga menjadi salah satu ciri khas yang dihasilkan dari tanah Poda. Aren yang dihasilkan langsung dari kebun masyarakat dan diolah menjadi gula merah tersebut dan banyak diekspor keluar daerah.
Rasanya yang khas dan murni dari aren asli membuatnya semakin diminati banyak masyarakat diluar poda. Nilai jual gula merah ini termasuk murah padahal dihasilkan dari bahan-bahan berkualitas asli tanah Mandar.
Selain itu, kopi dan kakao juga sangat melimpah didaerah ini. Sebagian besar masyarakat poda mengolah kopi yang mereka hasilkan secara tradisional dan tidak semuanya untuk dijual dan diekspor melainkan juga untuk dikonsumsi sendiri.
Salah satu cara masyarakat Poda menikmati hasil kopi mereka juga dengan cara dicampurkan dengan gul merah yang mereka buat sendiri dan itu menjadi salah satu keunikan ketika tinggal didaerah tersebut.
Beberapa masyarakat Poda yang bermata pencaharian sebagai peternak kambing akan meninggalkan rumahnya dari pagi hingga sore untuk mengambil makanan untuk hewan ternak mereka. Namun salah satu kendala masyarakat disana adalah akses jalan keluar dari Desa Poda ketika ingin menjual hewan ternak mereka.
Ketika ingin masuk dan keluar dari Desa ini harus menyebrang sungai Mandar menggunakan rakit dan tidak jarang ketika mobil ingin melintas harus melihat kondisi sungai terlebih dahulu untuk memastikan pasang dan surutnya air sungai tersebu. Inilah yang menjadi salah satu kendala masyarakat didaerah tersebut.
Para Orang Tua di Desa ini akan menyekolahkan anaknya diluar daerah ketika masuk ke bangku SMA/SMK sederajat karena di desa ini hanya ada satu sekolah yaitu sekolah satu atap 036 Poda-Poda (SD dan SMP).
Tidak sedikit pemuda dari daerah ini melanjutkan perkuliahannya keluar Polewali Mandar seperti Makassar, Majene bahkan sampai ke Pulau Jawa sana. Mereka yakin bahwa suatu saat mereka akan kembali untuk membangun kampung mereka yang jarang dikenali oleh masyarakat Polewali Mandar padahal daerah tersebut memiliki sumber daya alam yang begitu melimpah.
Seperti dibeberapa daerah lainnya, desa poda memiliki tradisi yang mana masyarakatnya masih kuat mempertahankan adat dan tradisi adat Mandar seperti Marrabana , mayoritas yang memainkan rabana ini adalah pemuda.
Salah satu bentuk menjaga warisan leluhur mereka karea para pemudanya masih peduli akan hal tersebut, karena jika bukan mereka siapa lagi ayang akan merawatnya. Masyarakat Desa Poda memiliki sifat gotong royong dan sosial yang kuat dalam bermasyarakat bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang masih membutuhkan satu sama lain, sangatlah terealisasikan dalam konteks keseharian yang ada dilingkungan tersebut.
Walaupun pada dasarnya masyarakat Poda juga ada yang kerja atau bahkan mengenyam pendidikan dikota tetapi rasa sosial yang mereka miliki masih tinggi.
Hal ini yang menjadikan masyarakat menjadi rukun dan tentram dalam bermasyarakat ,hal ini dapat dilihat ketika ada kegiatan, acara adat, atau ada masyarakat yang tertimpa musibah sehingga momen kebersamaan ini yang akan menciptakan momen Sibbali Parriq.
Teruntuk Masyarakat Poda Terimakasih Telah Menerima dengan sebaik-baiknya jamuan.[*]