Bustamin
Jakarta
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, menginstruksikan kepala desa, di seluruh Indonesia untuk berperan aktif dalam menyukseskan program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
“Kami minta juga kepada camat, kepala desa, Dinas PMD agar ikut menyukseskan program ini (Cek Kesehatan Gratis),” ujar Yandri kepada wartawan di Kantor Kemendes PDT di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Menurut Yandri, program Cek Kesehatan Gratis merupakan inisiatif positif yang harus mendapatkan dukungan penuh dari seluruh pihak.
Program ini berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, mendeteksi dini berbagai penyakit. Serta menekan risiko kecacatan dan kematian akibat kondisi kesehatan yang tidak terdeteksi sejak awal.
“Cek kesehatan ini bagus sekali. Jadi, Kemendes bersama dengan jajaran kepala desa, termasuk aparatur desa, mendukung 100 persen Cek Kesehatan Gratis ini,” tegasnya.
Program Kesehatan
Program Cek Kesehatan Gratis merupakan inisiatif pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang resmi terlaksana pada Senin (10/2).
Kegiatan ini dijalankan Kementerian Kesehatan dan menjadi program kesehatan dengan target 280 juta orang.
Cek kesehatan gratis mencakup tiga jenis pemeriksaan, yaitu;
- Cek kesehatan ulang tahun, untuk masyarakat pada saat berulang tahun atau dalam kurun waktu 30 hari setelahnya.
- Cek kesehatan saat sekolah, bagi anak berusia 7-17 tahun.
- Cek kesehatan khusus ibu hamil dan balita, guna memastikan kesehatan ibu dan anak sejak dini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengungkapkan bahwa program ini mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat. Pada Senin pukul 11.00 WIB, lebih dari 17 ribu warga di seluruh Indonesia telah memanfaatkan layanan pemeriksaan gratis ini. Angka tersebut akan terus meningkat hingga operasional puskesmas berakhir pukul 14.00 WIB.
“Sudah ada 17 ribu yang di periksa di seluruh Indonesia,” ungkap Budi.
Pemerintah berharap program ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh dengan mendorong deteksi dini berbagai penyakit. Serta meningkatkan akses layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.[*]
