Memakan Nasi dengan lauk mi instan, seperti Indomie, sering kali menjadi pilihan praktis bagi banyak orang. Namun, dari sudut pandang kesehatan, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sesuai saran para pakar gizi dan dokter.
Dokter sekaligus ahli gizi, Tan Shot Yen, mengatakan mengonsumsi nasi dengan lauk mi instan kurang sehat karena keduanya merupakan sumber karbohidrat sederhana.
Menurutnya, kombinasi kedua sumber karbohidrat ini membuat makanan tersebut memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang. Tubuh membutuhkan protein, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral yang tidak banyak terdapat dalam mi instan.
Nasi sumber utama karbohidrat. Sementara Mi instan mengandung karbohidrat, lemak, dan garam yang cukup tinggi. Kekurangan protein dan serat dalam menu ini dapat menyebabkan tubuh cepat merasa lapar kembali, dan meningkatkan risiko makan berlebih.
Pendapat lain dari Rita Ramayulis, yang juga merupakan ahi gizi mengemukakan Mi Instan mengandung natrium (garam) dan MSG (monosodium glutamate) yang cukup tinggi. Bila mengkonsumsinya secara terus menerus dapat memicu tekanan darah tinggi, gangguan ginjal, atau penyakit kardiovaskular.
Sementara kandungan MSG dalam Mi Instan tersebut, kata dokter Rita, dapat menimbulkan efek negatif pada beberapa orang yang sensitif, seperti sakit kepala atau rasa lelah.
Sementara itu, hal lain yang ditimbulkan jika mengkonsumsi Mi Instan secara terus menerus adalah dapat menimbulkan resiko kesehatan secara jangka panjang.
Resiko kesehatan tersebut, seperti obesitas, peningkatan gula darah yang memicu diabetes tipe 2, dan kekurangan mikronutrien atau kekurangan vitamin dan mineral esensial untuk menjaga fungsi organ.
Wah, ternyata banyak juga yang bisa di timbulkan dari perpaduan Nasi dan Mi Instan ini. Meski demikian, bila menu sejuta umat ini sulit untuk dihindari, tenang…! Ada tips dari dokter Samuel Oetono, yang juda merupakan seorang ahli gizi klinis.
Tips Dari dr. Samuel Oetono
Dokter Samuel Oetono sedikit berbagai tips bagi yang doyan Mi Instan. Setidaknya ada tida saran yang dokter Samuel bagikan yaitu:
- Pilih lauk yang mengandung protein tinggi, seperti telur, tahu, tempe, atau ayam, untuk melengkapi karbohidrat dari nasi.
- Jika tetap ingin mengonsumsi mi instan, tambahkan sayuran seperti wortel, brokoli, atau bayam, serta sumber protein seperti telur atau daging tanpa lemak.
- Kurangi penggunaan bumbu mi instan untuk mengontrol kadar natrium.
Sesekali memakan nasi dengan mi instan sebagai lauk tidak akan langsung berdampak buruk, tetapi tidak disarankan untuk dilakukan secara rutin.
Pastikan makanan harian mencakup protein, lemak sehat, serat, dan mikronutrien untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.[*]