Merawat Semangat Belajar Generasi Wanua Sulolipu di Tengah Pandemi Covid-19

Semangat Belajar
Generasi Wanua Sulolipu Merawat Semangat Belajar di Tengah Pandemi Covid 19

Penantian panjang kembali ke sekolah formal, untuk belajar seperti biasanya, kini hanya sebatas mimpi. Awal tahun 2021 perbincangan virus Corona, semakin hangat di layar kaca, dan media sosial.

Grafik angka positif semakin menaik. Sudah dipastikan beberapa bulan ini sekolah formal kembali di gembok rapat, oleh pihak sekolah. Kerinduan anak-anak akan suasana sekolah, semakin membuat mereka galau.

Tidak pula dinafikan rasa galau akut menyerang. Belajar daring sudah mulai membuat mereka bosan, apatah lagi saat ini marak pernikahan usia anak sejak corona melanda. Lalu siapa yang pantas disalahkan?

Kuda orensku melaju, tak lupa aku mengenakan perangkat lunak berupa masker, hand sanitizer, dan tumbler berisi air mineral. Berjaga-jaga harus, tak jua aku harus sok kebal, sebab virus ini benar adanya, meski alam pikiranku, masih liar manafsirkan.

Ah, korban benar ada, apatah lagi saat ini heboh penyediaan vaksin. Adrenalin menciut ah, netizenpun ramai beradu gagasan tentang vaksin penangkal corona ini.

Di tengah riak si corona yang buat orang pada “menggila”. Baju-baju seragam masih terlipat rapi, pintu-pintu pagar sekolah tergembok dan terlihat mulai karatan. Otak anak-anak dikendalikan oleh Google, hampir daya kritis hilang, sebab android adalah medium solusi terbaik. Segala apa yang dicari terpuaskan oleh klik ini dan itu.

Ah cafe-cafe di sepanjang jalan trotoar itu adem ayem saja. Para penjejal pasar saling gesek sana gesek sini, wualah si Corona buat orang jadi “menggila”, lalu aku bisa apa? Hanya mampu meliarkan cara pandang sendiri.

Senyum manis kawan-kawan cilik, Rumah Baca Wanua Sulolipu, di Dusun Basseang, Desa Duampanua, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polman, semakin membayangi sepanjang jalan.

Rumah Baca Wanua Sulolipu, terbilang masih sangat belia, usia tiga bulan berdiri, founder Rahmayani Kamaruddin, dengan beberapa volunteernya. Tetap semangat memacu gerakan literasi, di masa pandemi.

Semangat Belajar Dimasa Pandemi

Sore hari ini, tepat tanggal 6 Januari 2021. Aku pun memarkir kuda orensku dan bercengkrama, belajar bersama adalah nilai esensi yang dibangun, cerdas bersama, semangat berproses bersama, tumbuhkan semangat gotong-royong.

Nampak mereka sudah lengkap memakai masker. Mulailah kami mencairkan suasana dengan mereview pembelajaran di tahun 2020 lalu. Alhamdulillah mereka, masih begitu segar mengingat.

Kurang lebih dua jam kami belajar bersama dengan suasana enjoyble, rasa senang, seperti biasanya, aku memberikan penawaran ruang belajar mana yang mereka inginkan. Yah, mereka memilih belajar out door.

Jadwal tatap muka dua kali sepekan dengan mereka, selalu menyisahkan rindu yang tak bisa tuntas, sebab semakin dekat rindu itu semakin hadir mengisi ruang batin.

Yah, aku percaya setiap anak punya keunikan, dan potensi kecerdasan sejak dia dilahirkan di muka bumi ini.

Satu pesan penutup dariku, tetaplah rawat semangat belajar, jangan jadikan masa pandemi mengunci nalar kritis kalian, baca buku, dan beranilah bergagasan, meski berawal dari satu dua kalimat.

Panjang umur perjuangan, salam literasi!

Penulis: Karmila Bakri*