Usaha Kecil Menengah (UKM) Komunitas perempuan sipatuo mengalami penuruan omset penjualan semasa pandemi Covid-19 di Kabupaten Polewali Mandar. Meski demikian, mereka tetap menjual hasil olahan mereka ke pada pelanggannya.
UKM yang terbentuk sejak tahun 2019 lalu. Merupakan komunitas yang saat ini bergelut dalam pengelolaan ikan bandeng yang berlokasi di Jl. Poros Mampie desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.
Lahan Empang yang terbentang kurang lebih 1000 hektar dan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Hal itu, menjadi latar belakang pengolahan Ikan Bandeng Komunitas Perempuan Sipatuo berjalan hingga sekarang.
“Ikan bandeng di desa kami melimpah , jadi kami berfikir kenapa kemudian tdk kami olah jadi berbagai jenis olahan makanan kemudian dipasarkan”. Tutur Anggota sekaligus marketing Komunitas Perempuan Sipatuo, Nilam kepada awak media, Jumat 06/6/2020.
Selama masa pandemi Covid-19 terjadi pemerosotan omset. Di karnakan banyak pesanan yang tertunda di akibatkan larangan melakukan acara besar selama masa pandemi. Sedangkan selama ini pesanan banyak di lakukan oleh orang- orang yang akan melakukan acara pernikahan, Aqikah, dan acara lainnya.
“bahkan yg tadinya ada yg pesan banyak setelah ada Covid dan larangan menggelar acara pernikahan pesanannya jadi berkurang”. ujarnya
Omset UKM Perempuan Sipatuo Saat Pandemi
Pendapatan yang biasanya di perolehan Rp 3.000.000 per bulan. Kini selama Covid-19 sekitaran Rp 2.000.000 per bulan saja, turun hingga 30% dari omset sebelumnya.
“Kalau pendapatannya tdk tentu ya kak biasa sampe 3000.000 dlm sebulan karena usaha mereka terbilang baru, belum cukup setahun berproduksi jadi masih sementara promosi” Lanjutnya
Untuk saat ini olahan yang di buat terdiri dari kerupuk, abon dan pupu’ (tompi-tompi) namun yang masih tetap produksi saat ini abon dan krupuk. Semntara Pupu’ atau yang di kenal Tompi-tompi, di produksi saat ada pesanan.
“Tapi selaluji produksi abon dan kerupuk tapi kalau pupu’ nanti ada yg pesan baru dibuatkan”. Katanya
Selain itu, Nilam juga mengungkapkan Keresahannya atas adanya pandemi di Polewali Mandar. Namun, ia tetap bersyukur masih ada yang memesan hasil produksinya walau dalam jumlah yang sedikit.
“Kalau resah sudah pasti, tapi bagaimana mi karena ada musibah seperti ini. tapi alhamdulillah sering ada yg pesan dalam jumlah sedikit, jadi mereka tetap produksi”. Ungkapnya