PaTTaE.com – SULBAR | Di zaman sekarang, telah banyak fasilitas pertanian yang dapat menunjang produktifitas pertanian. Sehingga, kemajuan pertanian tersebut, khususnya di Polewali Mandar bukan hal yang mustahil untuk lebih maju.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulbar Muchtar saat ditemui pada kegiatan sosialisasi turun Sawah di Balai Pertemuan Pertanian (BPP) Polewali, Senin (5/10/2020).
Dengan adanya meajuan di bidang pertanian, kata dia, dibutuhkan peran aktif para penyuluh dalam membina petani yang ada diwilayah Polewali Mandar.
“Maju mundurnya Pertanian disuatu wilayah itu terletak ditangan Penyuluh. Sehingga peran aktif seorang Penyuluh sangat dibutuhkan dalam melakukan pembinaan kepada kelompok-kelompok tani yang ada di Wilayahnya”. Tutur Muchtar usai membuka kegiatan sosialisasi turun sawah, (5/10).
Sebenarnya Pertanian ini masih menjadi roh masyarakat Sulbar. Sebab, sebagian besar pendapatan masyarakat Sulbar berprofesi sebagai petani. Jika hasil produktivitas pertanian mengalami kegagalan, kata dia, kebutuhan pangan masyarakat tentu mengalami penurunan.
“Kalau pertanian gagal, minimal makanan kita tidak terjamin,” kata Kadis Pertanian itu kepada awak media.
Selain itu, Muchtar juga menegaskan, jika swasembada pangan di Sulbar akan berdampak pada harga sembako
“Bagaimana kalau swasembada pangan kita terbata? Di Sulbar, lebih-lebih di Kabupaten Polman ini, pertanian masih menjadi mata pencaharian yang memicu pendapatan ekonomi penduduk. Sehingga, kalau Masyarakat petani tidak panen maka akan mempengaruhi harga sembako”. Jelasnya
Di akhir penjelasannya, Ia berharap dalam mendukung produktifitas para petani penyuluh harus intens melakukan penyuluhan. Agar petani paham mengenai cara bertani dengan hasil yang memuaskan.[*]