PATTAE.com | Pada musim buah-buahan yang dimulai awal Januari lalu, pedagang buah musiman mulai bermunculan dan membuka lapak/stan jualannya di sepanjang jalan poros Pinrang-Polman Tappina, Kecamatan Binuang, kabupaten Polewali Mandar.
Salah satunya, Harmiah (32 tahun). Wanita asal Dusun Tappina, Desa Mirring ini memulai membuat stand untuk dagangan buah-buahannya pada awal tahun (2018). Ada tiga Jenis buah-buahan yang di jual seperti, buah Durian, Langsat, dan Rambutan.
Keuntungan yang didapatnya pun tidak menentu, hal ini di tentukan dengan banyaknya pengunjung yang singgah membeli dagangan buahnya, dan persoalan juga waktu. Hari-hari libur biasa banyak yang singgah berbelanja buah tuk di bawah pulang.
“Alhamdulillah ada yang singgah, tapi biasa hanya waktu-waktu libur (Minggu). Kalau bukan waktu libur, yah.. tidur saja menunggu yang mau singgah membeli” tutur Harmiah saat ditemua di stand penjualannya, Minggu, (4/2/2018)
Harmiah menjelaskan harga buah yang dijualnya sangat bervariasi. Untuk buah Durian, harga ditentungan dengan ukuran buahnya (besar kecilnya). Untuk Buah Rambutan perikat, dan untuk buah Langsat di tentukan dengan ukuran Bakik (tempat nasi).
“kalo yang ini, (10 buah durian dengan ukuran sedang) harganya Rp 110.000, kalo yang ini (10 buah durian dengan ukuran besar) harnganya 130.000, kalo ramburtan 4 ikat harganya Rp 40.000 (1 ikat 10.000), kalo Langsat (1 bakik) Rp 20.000 harganya” tutur Harmiah menjelaskan.
Pedangang dadakan buah-buahan bukan hanya terjadi di kampung Tappina, tapi juga ada di tempat lain yang tetangga kampung dengan Tappina seperti kampung Kanang.
Di Kanang, terdapat pedagang buah durian, langsat, dan rambutan, membuka stand di daerah perkebunan jalan menuju wisata alam Batetangnga seperti wisata Salu Paja’an, Wisata Alam dan Kuliner Rawa Bangun, Limbok Lebok, dan Wisata Alam Limbok Lopi.
Berikut Photo Stand para pedagang buang-buahan yang ada di sepanjang Jalan Poros Pinrang-Polman.(*/)